Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Melihat Koleksi Mata Uang Langka di Museum Negeri Bengkulu

29 November 2017   07:17 Diperbarui: 29 November 2017   21:48 3531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Uang darurat di Bengkulu koleksi Museum Negeri Bengkulu (Dokpri)

Mesin cetak uang (Dokpri)
Mesin cetak uang (Dokpri)
Di luar koleksi mata uang, di dalam museum ada seperangkat mesin cetak uang tipe Drukkey Populair. Di sebelahnya ada mesin potong. Menurut informasi, mesin cetak tersebut dibuat pada 1930 di AS dengan merk "Golden Press".

Koleksi uang logam atau koin melengkapi ruang Numismatika. Ada yang disebut uang jagung karena berbentuk seperti biji jagung. Uang jagung merupakan peninggalan kerajaan kuno yang pernah ada di Nusantara. Kemungkinan uang jagung itu peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Namun caption atau uraian informasi dalam lemari pajang masih belum lengkap. Tentu perlu penelitian lebih lanjut.

Seharusnya setiap museum, terutama museum provinsi, memiliki koleksi URIDA. Jumlah URIDA amat sangat banyak, namun beredar secara terbatas, baik dalam wilayah maupun dalam waktu. Adanya URIDA bermanfaat sekali untuk melihat sejarah lokal dan nasional, terutama soal ekonomi dan teknologi.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun