Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Tongkat Berkepala Emas Hilang, Museum Bengkulu Cuma Punya Replika

28 November 2017   21:21 Diperbarui: 29 November 2017   03:01 3133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rak kayu untuk pengamanan koleksi keramik (Dokpri)

Pada 3 Januari 1983 pindah ke lokasi baru di Jalan Pembangunan No. 08, Padang Harapan Bengkulu. Selanjutnya pada 31 Maret 1988 diresmikan menjadi Museum Negeri Provinsi Bengkulu. Nama ini bertahan cukup lama sebelum akhirnya berganti menjadi Museum Bengkulu (2001) dan Museum Negeri Bengkulu (2008). Museum Negeri Bengkulu memiliki 3.000-an koleksi.

Dari jumlah itu, baru sebagian yang dipamerkan. Selebihnya masih disimpan di dalam storageatau gudang museum. Saya diberi kesempatan melihat isi storage. Selain barang tanah liat sebagaimana saya sebutkan di atas, ada koleksi pakaian, anyaman, alat musik, miniatur rumah adat, dan naskah Ka-Ga-Nga.

Terus terang, merawat benda-benda masa lalu apalagi yang bersejarah, amat sulit. Tentu saja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan harus turun tangan. Kalau kurang perawatan, koleksi-koleksi tersebut bakal rusak sedikit demi sedikit.

Koleksi senjata tradisional (Dokpri)
Koleksi senjata tradisional (Dokpri)
Sebaiknya ruangan storage itu diperbaiki. Jadikan saja ruang pamer khusus. Dengan demikian pengunjung akan mendapatkan sajian unik. Bukan tidak mungkin nantinya pengunjung tergerak membantu.

Museum Negeri Bengkulu beralamat Jalan Pembangunan No. 08, Padang Harapan Bengkulu. Nomor kontak museum 0736-22098. Museum buka Selasa hingga Jumat pukul 08.00-16.00. Sabtu dan Minggu buka pukul 08.00-14.00. Karcis masuk museum cukup murah, yakni Rp3.000 (dewasa) dan Rp2.000 (anak-anak).***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun