Pada 3 Januari 1983 pindah ke lokasi baru di Jalan Pembangunan No. 08, Padang Harapan Bengkulu. Selanjutnya pada 31 Maret 1988 diresmikan menjadi Museum Negeri Provinsi Bengkulu. Nama ini bertahan cukup lama sebelum akhirnya berganti menjadi Museum Bengkulu (2001) dan Museum Negeri Bengkulu (2008). Museum Negeri Bengkulu memiliki 3.000-an koleksi.
Dari jumlah itu, baru sebagian yang dipamerkan. Selebihnya masih disimpan di dalam storageatau gudang museum. Saya diberi kesempatan melihat isi storage. Selain barang tanah liat sebagaimana saya sebutkan di atas, ada koleksi pakaian, anyaman, alat musik, miniatur rumah adat, dan naskah Ka-Ga-Nga.
Terus terang, merawat benda-benda masa lalu apalagi yang bersejarah, amat sulit. Tentu saja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan harus turun tangan. Kalau kurang perawatan, koleksi-koleksi tersebut bakal rusak sedikit demi sedikit.
Museum Negeri Bengkulu beralamat Jalan Pembangunan No. 08, Padang Harapan Bengkulu. Nomor kontak museum 0736-22098. Museum buka Selasa hingga Jumat pukul 08.00-16.00. Sabtu dan Minggu buka pukul 08.00-14.00. Karcis masuk museum cukup murah, yakni Rp3.000 (dewasa) dan Rp2.000 (anak-anak).***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H