Sayang, sejak tahun lalu ruangan bawah tanah itu rusak parah. Banjir akibat luapan Sungai Batanghari pernah beberapa kali terjadi. "Tinggi genangan sekitar satu meter," kata seorang petugas menunjuk batas air yang pernah masuk. Tampak beberapa kursi rusak. Bau tidak sedap datang dari ruangan itu. Dua buah AC yang menempel di dinding tampak tidak berfungsi lagi.
Pada masa-masa awal, tempat yang menjadi favorit pengunjung berupa sebuah lift di tengah ruangan. Lift ini akan membawa kita ke balkon menara. Dari ketinggian 25 meter, kita bisa menyaksikan sekeliling Kota Jambi.
Sayang, sekarang lift itu sudah tidak berfungsi lagi. "Air hujan pernah masuk dari kabel, bahkan keluar dari bagian bawah lift," kata seorang petugas lagi. Kini lift itu mangkrak. Begitu pula ruang generator yang mendukung pengoperasian lift. Jadinya pengunjung tidak bisa lagi melihat Kota Jambi dari ketinggian.
Beberapa bagian langit-langit tampak kotor dan bolong. Pasti akibat sering terkena rembesan air hujan. Tampaknya penanganan museum ada masalah. Dikabarkan, bangunan tersebut belum diserahkan oleh pihak Dinas Pekerjaan Umum ke pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Bayangkan, sudah dua tahun lebih saja masih terkatung-katung nasib bangunan itu. Semoga gubernur baru Jambi ikut menengahi persoalan tersebut.
Museum Gentala Arasy buka setiap hari. Senin hingga Kamis buka pukul 08.00-17.00. Jumat buka pukul 08.00-11.00 lanjut pukul 14.00-17.00. Sabtu dan Minggu buka pukul 08.00-13.00. Tiket masuk bervariasi, yakni Rp2.000 (anak-anak), Rp3.000 (dewasa), dan Rp5.000 (wisatawan asing). Rombongan anak-anak dan dewasa diberikan diskon khusus.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H