Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Melihat Koleksi Unik di Museum Gentala Arasy, Jambi

17 November 2017   15:19 Diperbarui: 18 November 2017   10:17 4020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sayang, sejak tahun lalu ruangan bawah tanah itu rusak parah. Banjir akibat luapan Sungai Batanghari pernah beberapa kali terjadi. "Tinggi genangan sekitar satu meter," kata seorang petugas menunjuk batas air yang pernah masuk. Tampak beberapa kursi rusak. Bau tidak sedap datang dari ruangan itu. Dua buah AC yang menempel di dinding tampak tidak berfungsi lagi.

Pada masa-masa awal, tempat yang menjadi favorit pengunjung berupa sebuah lift di tengah ruangan. Lift ini akan membawa kita ke balkon menara. Dari ketinggian 25 meter, kita bisa menyaksikan sekeliling Kota Jambi.

Sayang, sekarang lift itu sudah tidak berfungsi lagi. "Air hujan pernah masuk dari kabel, bahkan keluar dari bagian bawah lift," kata seorang petugas lagi. Kini lift itu mangkrak. Begitu pula ruang generator yang mendukung pengoperasian lift. Jadinya pengunjung tidak bisa lagi melihat Kota Jambi dari ketinggian.

Beberapa bagian langit-langit tampak kotor dan bolong. Pasti akibat sering terkena rembesan air hujan. Tampaknya penanganan museum ada masalah. Dikabarkan, bangunan tersebut belum diserahkan oleh pihak Dinas Pekerjaan Umum ke pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Bayangkan, sudah dua tahun lebih saja masih terkatung-katung nasib bangunan itu. Semoga gubernur baru Jambi ikut menengahi persoalan tersebut.

Kiri: lift yang rusak dan kanan: sarana informasi lewat komputer (Dokpri)
Kiri: lift yang rusak dan kanan: sarana informasi lewat komputer (Dokpri)
Saya lihat banyak masyarakat datang ke tempat ini. Apalagi bangunan menara dianggap ikon Kota Jambi. "Setoran kita ke Dispenda sekitar 50 juta. Sementara museum-museum lain tidak sampai 10 juta," petugas tadi memberi gambaran.

Museum Gentala Arasy buka setiap hari. Senin hingga Kamis buka pukul 08.00-17.00. Jumat buka pukul 08.00-11.00 lanjut pukul 14.00-17.00. Sabtu dan Minggu buka pukul 08.00-13.00. Tiket masuk bervariasi, yakni Rp2.000 (anak-anak), Rp3.000 (dewasa), dan Rp5.000 (wisatawan asing). Rombongan anak-anak dan dewasa diberikan diskon khusus.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun