Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Resolusi Jihad, Faktor Pemicu Pertempuran Surabaya 10 November 1945

10 November 2017   21:12 Diperbarui: 10 November 2017   22:15 1883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berita tentang jihad melawan penjajah sebagaimana terpampang pada pameran tokoh Hasyim Asy'ari di Museum Kebangkitan Nasional (Dokpri)

Asvi juga mengoreksi beberapa isi buku. Pertama, tentang istilah pribumi muslim. "Berdasarkan istilah itu tentu ada pribumi non-muslim," kata Asvi. Kedua, tentang H. Agus Salim yang dikatakan agen intelijen Belanda. Menurut Asvi, mungkin Agus Salim pernah bekerja pada orang Belanda. Ketiga, tentang Kapitan Pattimura atau Thomas Matulessi. Sepengetahuan Asvi berdasarkan buku Kapitan Pattimura (1986), Thomas Mattulesi beragama Kristen. Sebelum digantung pada 16 Desember 1817, ia dibacakan mazmur. "Mattulessi berjuang untuk Indonesia, bukan karena agamanya," tegas Asvi.

Penting

Meskipun ada beberapa kekurangan, buku ini merupakan karya yang sangat penting. Menurut istilah Djoko, akan menambah khazanah historiografi sejarah Indonesia yang semakin hari semakin langka.

Bahkan menurut Djoko, Resolusi Jihad yang digagas oleh para Kiai NU telah memompa semangat bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan. Fatwa Jihad juga telah menjadi tekad bulat kaum santri.

Presiden Soekarno pernah mengatakan, "Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah. Tapi perjuanganmu lebih sulit karena melawan bangsa sendiri". Yah, sejak beberapa tahun lalu memang terjadi gontok-gontokan, terutama menjelang pilpres dan pilkada. Jangan heran timbul berbagai kalimat sindiran, "Orang lain sudah bisa ke bulan. Orang Indonesia baru bisa bikin berita hoax".

Semoga perjuangan pahlawan-pahlawan kita di masa lalu memberi inspirasi buat kita semua karena nasionalisme mereka yang tinggi. Selamat Hari Pahlawan.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun