Tengkorak manusia purba yang disebut Pithecanthropus erectus ada di Perpustakaan Nasional. Usia tengkorak itu sudah ribuan tahun. Dulu, tengkorak tersebut pernah diteliti oleh Eugene Dubois.
Ditemukannya Pithecanthropus erectus mengungkap missing link dari perkembangan evolusi dunia. Ini menunjukkan pada zaman dulu Nusantara menjadi bagian penting perkembangan peradaban kehidupan dunia, apalagi dikuatkan dengan temuan berbagai situs zaman-zaman prasejarah di Indonesia.
Sejak lama berbagai situs prasejarah terdapat di sejumlah provinsi. Yang akhir-akhir ini sedang digarap dikenal sebagai situs Patiayam di Jawa Tengah. Lalu ada Leang-leang di Sulawesi Selatan dan Gua Harimau di Sumatera Selatan. Namun yang paling populer adalah situs Sangiran di Jawa Tengah.
Selain tengkorak, dipamerkan peralatan batu yang pernah digunakan manusia purba untuk menjalani kehidupan. Kapak batu untuk mengolah makanan. Ada juga alat-alat serpih. Beberapa panel informasi terpajang di bagian dalam gedung.
Wallacea Week diselenggarakan oleh British Council dan Pemerintah Kerajaan Inggris didukung oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia dan Perpustakaan Nasional. Dua instansi terlibat di dalamnya, yakni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Pariwisata.
Garis Wallace
Nama Wallace sudah dikenal sejak lama. Tentu kita masih ingat istilah Garis Wallace ketika bersekolah. Wallace, yang memiliki nama lengkap Alfred Russel Wallace (1823-1913), seorang peneliti alam, antropolog, sekaligus ahli biologi. Sebenarnya ia seorang lulusan sekolah hukum. Pada 1850-an ia mulai menjelajahi kepulauan Nusantara.
Selama delapan tahun di Nusantara (1854-1862), ia berhasil mengumpulkan lebih dari 125.000 spesimen yang membuktikan bahwa wilayah ini kaya akan keanekaragaman hayati. Dalam penelitian inilah, ia menemukan Garis Wallace, garis hipotesis yang memisahkan Paparan Sunda dan Paparan Sahul, sekaligus mendefinisikan Wallacea. Penjelajahan ilmiahnya itu ia dokumentasikan dalam buku The Malay Archipelago. Wallace juga diketahui berjasa mencatatkan Ternate ke dalam sejarah perkembangan ilmu pengetahuan hayati.
Wallace Week tidak hanya menghadirkan pameran. Kuliah umum, diskusi, dan pemutaran film juga diselenggarakan oleh panitia. Pada hari pembukaan, berbicara Prof. Sangkot Marzuki, Dr. John van Wyhe, Prof. Herawati Sudoyo, Prof. Jatna Supriatna, Andre Schulteman, Dr. Harry Widianto, dan Dr. Dadang Rizki Ratman.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H