Pameran Ingatan Dunia
Untuk memberi gambaran tentang upaya-upaya yang dilakukan pemerintah terhadap Candi Borobudur, Balai Konservasi Borobudur sebagai penanggung jawab kelestarian Candi Borobudur, menyelenggarakan pameran Memory of the World di Museum Nasional pada 10-15 Oktober 2017.
Sebagai pengenalan, diceritakan sejarah penemuan Candi Borobudur. Ketika itu Gubernur Jenderal di Hindia-Belanda dijabat Raffles (1811-1816). Pada masa Raffles inilah Candi Borobudur mulai terkuak sedikit demi sedikit dari timbunan pepohonan dan semak belukar.
Mayoritas isi pameran tentu saja aktivitas pemugaran tahap kedua 1973-1984. Sejumlah foto dan peralatan pendukung terpajang di bagian dalam. Ada kamera untuk dokumentasi. Ada mikroskop untuk memeriksa renik-renik pada batu. Sejumlah peralatan lain ikut dipamerkan.
Perlu diketahui, semua kegiatan selalu didokumentasikan. Menurut catatan Balai Konservasi Borobudur, pemugaran tahap kedua itu menggunakan 7.024 negatif kaca berukuran 9 x 12 sentimeter dengan ketebalan 2 milimeter. Pendokumentasian juga menggunakan slide atau film positif. Jumlahnya 13.512 lembar. Slide itu berukuran 2,5 x 3,5 sentimeter. Yang paling banyak adalah film negatif atau dikenal dengan nama lain, klise. Tercatat ada 65.741 lembar film negatif hitam putih dan berwarna. Ikut dipamerkan satu roll film selluloid. Beruntung, dokumentasi itu bisa dibuatkan alih media dalam bentuk digital.
Sebutan sebagai Warisan Dunia sudah disandang Candi Borobudur. Semoga nasib baik berada di pihak Candi Borobudur, sehingga dapat satu lagi sebutan, yakni Ingatan Dunia.***
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H