Uang Kampua
Yang menarik penglihatan saya adalah secarik kecil kain tenunan koleksi Museum Negeri Provinsi Sulawesi Tenggara. Dalam katalogus disebut kampua. Ditulis dalam katalogus, kain tenun tangan berukuran tertentu, dulu pernah digunakan sebagai mata uang di Buton. Kain ini sangat kuat, ditenun dengan benang pakan dan lungsi digandakan atau bertiga, dan selalu memiliki ragam hias garis-garis searah lungsi. Kain yang berukuran kecil, dibuat dari benang kapas putih pintal tangan dan kain yang berukuran lebih besar dibuat dari kapas coklat.
Menurut legenda, uang kampua diciptakan oleh Ratu Buton kedua bernama Bulawambona. Beliau memerintah sekitar abad ke-14. Karena diciptakan oleh seorang wanita, maka uang lokal tersebut disebut kampua. Dalam bahasa kuno, kampua berarti ‘kelamin wanita’. Namun ada yang memperkirakan kampua berarti sebilah tenun, berasal dari Bahasa Cina. Kemungkinan besar, kampua merupakan nama sindiran yang diberikan pada masa kemudian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H