Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menafsir Gambar Telapak Tangan pada Gua Purba dengan Metode Palmistri

12 November 2016   13:48 Diperbarui: 14 November 2016   03:08 1111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Letak jari untuk menentukan kepribadian dan emosi

Teknik pembuatan

Teknik pembuatan gambar cadas belum dapat dipastikan.  Namun para peneliti menafsirkan terdapat empat cara pembuatan gambar cadas.

Pertama, cap-sembur negatif, yaitu cara untuk membuat gambar telapak tangan, ikan, atau daun dengan menyemburkan cairan berwarna dari mulut atau menggunakan tulang binatang ke objek. Melalui teknik ini dihasilkan gambar negatif yang nampak dari adanya warna di sekitar objek.

Kedua, oles, yaitu cara membuat gambar dengan mengoleskan pewarna menggunakan jari atau alat seperti kuas yang terbuat dari bambu, rotan, ranting kayu, kulit kayu, atau rambut binatang.

Ketiga, cap-positif, yaitu cara mencetak bentuk secara positif, contohnya telapak tangan dicelup pada pewarna, kemudian dicap pada permukaan batu.

Keempat, cukil, yaitu cara membuat gambar dengan menggores permukaan batu menggunakan benda runcing dari logam, batu, atau kayu.

Gambar cadas yang ditemukan umumnya berwarna merah dan hitam, menggunakan oker yang mengandung oksida besi. Oker terbukti merupakan pewarna yang tahan terhadap cuaca dan pelapukan dibandingkan dengan warna lain, sehingga masih bertahan hingga kini. Untuk warna hitam, biasanya manusia prasejarah menggunakan arang.

Pesan

Gambar cadas dibuat untuk menyampaikan pesan kepada orang lain. Terlebih merupakan pemuas perasaan tertentu terkait dengan rasa kekhawatiran, rasa cemas, rasa aman, dan rasa syukur.

Cap-cap tangan yang didominasi warna merah ditafsirkan sebagai cap-cap tangan nenek moyang yang akan selalu memberikan perlindungan kepada keturunannya yang masih hidup. Gambar binatang ditafsirkan merupakan pedoman untuk keberhasilan dalam perburuan binatang. Simbol-simbol manusia dan hiasan geometris merupakan perwujudan alam pikiran yang berkaitan dengan peristiwa tertentu dalam hidup mereka.

Daftar Pustaka

  • Brosur Pameran Gambar Cadas Prasejarah di Indonesia. Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, 2015.
  • Katalog Pameran Gambar Cadas Prasejarah di Indonesia. Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, 2015.
  • Benham, William G. The Benham Book of Palmistry. USA: New Page Books, 2006.
  • Daruputra, Budi. Palmistri, Biarkan Tangan Berbicara. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005.
  • Reid, Lori. Palmistri. Jakarta: Penerbit Arcan, 2002.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun