Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Muhadjir Effendy: Kebudayaan akan Memayungi Pendidikan dan Libur Sabtu di Seluruh Indonesia

28 Oktober 2016   19:44 Diperbarui: 30 Oktober 2016   07:07 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jaran Kencak dari Lumajang, kuda-kuda dilatih menari dan dihias sehingga mirip sirkus (Dokpri)

Nah, yang menarik tentang Soto Betawi. Menurut penelitian Yahya Andi Saputra dari Lembaga Kebudayaan Betawi, Soto Betawi pertama kali dipopulerkan oleh Li Boen Po pada 1971. Umumnya Soto Betawi menggunakan jeroan sapi. 

Soto Betawi dipopulerkan oleh Li Boen Po pada 1971 (Dokpri)
Soto Betawi dipopulerkan oleh Li Boen Po pada 1971 (Dokpri)
Kepedulian masyarakat

Nadjamuddin Ramly menjelaskan lagi bahwa pemberian status ini merupakan tindak lanjut dari langkah Indonesia yang meratifikasi Conventionfor the Safeguarding of Intangible Cultural Heritage. "Tujuannya melindungi warisan budaya takbenda Indonesia. Diharapkan kepedulian masyarakat untuk budaya tak benda meningkat," kata dia sebagaimana dikutip beberapa media cetak dan media daring.

Proses penetapan status warisan  budaya takbenda dimulai  Maret 2016. Proses penetapannya melibatkan banyak pihak, seperti, pemda, pegiat kebudayaan, tokoh masyarakat, masyarakat hukum adat, dan akademisi.

Pada dasarnya terdapat lima hal yang menyebut suatu hal menjadi budaya takbenda. Pertama, tradisi lisan dan ekspresi, termasuk bahasa sebagai wahana warisan budaya takbenda. Kedua, seni pertunjukan. Ketiga, adat istiadat masyarakat, ritus dan perayaan-perayaan. Keempat, pengetahuan dan kebiasaan perilaku mengenai alam dan semesta. Kelima, kemahiran kerajinan tradisional.

 Kebudayaan akan memayungi pendidikan

Tahun ini Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya menerima usulan sebanyak 474 karya budaya. Namun, hanya 150 karya budaya yang layak mendapat penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2016. "Saat ini sudah ada 444 ragam budaya yang mempunyai status Warisan Budaya tak Benda Indonesia," tutur Nadjamuddin.

Penyerahan sertifikat dilakukan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy kepada sejumlah gubernur atau yang mewakili dan kepada kepala dinas terkait atau yang mewakili. Dalam sambutan tanpa teks Muhadjir menekankan bahwa kebudayaan akan memayungi pendidikan, bukan sebaliknya. Untuk itu Muhadjir akan memberlakukan libur pada Sabtu di seluruh Indonesia. Selama ini libur Sabtu memang sudah berlaku untuk dunia pendidikan, namun baru terbatas pada beberapa kota. 

Menurut Muhadjir, dengan libur Sabtu maka orang tua bisa mengajak anak-anaknya ke objek-objek kebudayaan atau objek-objek pariwisata. Dari situ kebudayaan akan terangkat. Muhadjir sendiri, sebagaimana ceritanya di podium, sejak kecil hobi mendalang. Bahkan ketika belum mandi pun belajar mendalang. Pada akhir acara Muhadjir Effendy menyanyikan lagu Dinda Bestari diiringi Keroncong Tugu.***  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun