Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ternyata Pemalsu Lukisan Sama-sama Pelukis

29 September 2016   11:34 Diperbarui: 18 Oktober 2016   08:20 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pembicara seminar, dari kiri Amir Sidharta, Henry Soelistyo, Puji Yosep Subagiyo, dan moderator Kukuh Pamudji (Foto-foto: Djulianto Susantio)

Melibatkan Konservator

Puji Yosep Subagiyo menjelaskan ada beberapa hal yang sering dianggap penting dalam menilai koleksi, yakni umur, keindahan, kondisi, harga, kualitas, dan kelangkaan. Sebagai konservator, Yosep menilai sejak lama timbul keprihatinan banyak karya maestro seni lukis dipalsukan karena karya mereka cukup mahal. Para peniru umumnya cukup lihai. Mereka tidak hanya memiripkan tampilan visual lukisan tetapi juga medianya (kanvas).

Ada beberapa hal yang harus diketahui seorang konservator, yaitu skema proses kurasi, sistem perujukan benda seni-budaya, serta ilmu dan teknologi bahan. Dalam kaitannya dengan seni lukis, menurut Puji, yang penting diketahui adalah perkembangan seni rupa Indonesia dan pengenalan bahan lukisan (kanvas, cat, varnis, dan pigmen). Pengamatan bisa dilakukan dengan alat Spektroskopi Fluoresensi Sinar-X. Yosep mengharapkan adanya kerja sama antara konservator dan kurator di bidang lukisan.

Dokumen tentang lukisan untuk mencegah pemalsuan
Dokumen tentang lukisan untuk mencegah pemalsuan
Lembaran pengamatan lukisan sebagaimana yang dibuat oleh konservator memang cukup memberi pengamanan dalam hal pemalsuan koleksi. Terutama untuk koleksi museum mengingat pencurian lukisan bisa terjadi di mana-mana. Jelas untuk pengamanan koleksi lukisan perlu melibatkan konservator karena konservator pernah mencatat detil lukisan.

Semoga tulisan pendek ini menambah wawasan pencinta lukisan dan kolektor lukisan. Termasuk pelukis dan peneliti, bahkan pembuat reproduksi lukisan. Katakan asli kalau dipajang di museum, itu hal penting.

Oh ya, Cak Kandar juga turut memberikan komentar. Katanya, yang bisa memalsukan lukisan tentu saja seorang pelukis, masak tukang beca. Ternyata pemalsu lukisan adalah pelukis sendiri artinya sama-sama pelukis.  Pelukis amatiran ini mungkin beruntung secara finansial karena mendapat upah besar untuk membuat reproduksi lukisan dari pelukis ternama.  

Sekali lagi, hati-hati dengan lukisan. Mungkin suatu saat Anda akan membeli lukisan palsu atau lukisan reproduksi yang dikatakan asli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun