Melibatkan Konservator
Puji Yosep Subagiyo menjelaskan ada beberapa hal yang sering dianggap penting dalam menilai koleksi, yakni umur, keindahan, kondisi, harga, kualitas, dan kelangkaan. Sebagai konservator, Yosep menilai sejak lama timbul keprihatinan banyak karya maestro seni lukis dipalsukan karena karya mereka cukup mahal. Para peniru umumnya cukup lihai. Mereka tidak hanya memiripkan tampilan visual lukisan tetapi juga medianya (kanvas).
Ada beberapa hal yang harus diketahui seorang konservator, yaitu skema proses kurasi, sistem perujukan benda seni-budaya, serta ilmu dan teknologi bahan. Dalam kaitannya dengan seni lukis, menurut Puji, yang penting diketahui adalah perkembangan seni rupa Indonesia dan pengenalan bahan lukisan (kanvas, cat, varnis, dan pigmen). Pengamatan bisa dilakukan dengan alat Spektroskopi Fluoresensi Sinar-X. Yosep mengharapkan adanya kerja sama antara konservator dan kurator di bidang lukisan.
Semoga tulisan pendek ini menambah wawasan pencinta lukisan dan kolektor lukisan. Termasuk pelukis dan peneliti, bahkan pembuat reproduksi lukisan. Katakan asli kalau dipajang di museum, itu hal penting.
Oh ya, Cak Kandar juga turut memberikan komentar. Katanya, yang bisa memalsukan lukisan tentu saja seorang pelukis, masak tukang beca. Ternyata pemalsu lukisan adalah pelukis sendiri artinya sama-sama pelukis. Â Pelukis amatiran ini mungkin beruntung secara finansial karena mendapat upah besar untuk membuat reproduksi lukisan dari pelukis ternama. Â
Sekali lagi, hati-hati dengan lukisan. Mungkin suatu saat Anda akan membeli lukisan palsu atau lukisan reproduksi yang dikatakan asli.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H