Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mengapa Kita Perlu Lestarikan Cagar Budaya Perkeretaapian?

15 September 2016   19:01 Diperbarui: 16 September 2016   14:05 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah, ini hal yang menarik. Berarti pada 2017, merupakan hari bersejarah karena kereta api di Indonesia sudah beroperasi selama 150 tahun. Pemerintah Belanda dikabarkan akan merayakan besar-besaran peristiwa bersejarah ini. Entah di Indonesia, sejarah perkeretaapian akan dirayakan atau tidak. Namun menurut info,  PT KAI masih adem-adem saja. Malah saya dengar Unit Heritage akan dibubarkan.

Mudah-mudahan saya keliru dengar. Heritage justru begitu penting karena menginformasikan sejarah perkeretaapian, termasuk hal-hal lain seperti sejarah transportasi dan sejarah perekonomian. Mengelola heritage jangan mengharapkan profit atau keuntungan finansial. Benefit atau manfaat keilmuan yang harus dikedepankan. Banyak stasiun potensial dijadikan museum atau museum mini, jadi harus menjadi ruang publik yang murah meriah.

Suatu saat saya juga pernah mendengar isu bahwa Gedung Lawang Sewu akan dijual untuk dijadikan hotel. Tempatnya memang strategis, di dekat Tugu Muda. Kalau dijadikan hotel, sudah dipastikan akan merusak keutuhan bangunan cagar budaya.

Memang ada anggapan ganti pimpinan, ganti kebijakan. Selama kepemimpinan Pak Jonan (2009-2014) PT KAI telah mengalami banyak kemajuan, termasuk melestarikan cagar budaya. Semoga, siapa pun pimpinannya, PT KAI tetap ikut melestarikan aset-aset budaya sebagai informasi untuk generasi masa kini dan generasi masa mendatang. Saat ini sudah banyak instansi atau BUMN yang melestarikan aset-asetnya. Selain PT KAI ada Bank Indonesia dan Bank Mandiri. Sepertinya Asuransi Jiwasraya juga mulai melestarikan bangunan-bangunan lama yang pernah menjadi kantornya.

Namun yang terbanyak jelas PT KAI. Kita harapkan Unit Heritage PT KAI tetap langgeng dan berperan. Masih banyak stasiun membutuhkan sentuhan. Masih banyak pula benda cagar budaya yang berhubungan dengan perkeretaapian perlu dilestarikan mengingat teknologi modern sudah mengambil bagian.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun