Mohon tunggu...
Achmad Djuhdi Endawan
Achmad Djuhdi Endawan Mohon Tunggu... PNS -

Berkerja di Kebun Raya Bogor - LIPI sebagai Government Public Relations di bagian kerjasama dan informasi, juga sebagai staf redaksi terbitan internal Berita Kebun Raya. Hobi menulis, travelling photography dan menekuni IT khususnya open source.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kontak Mata Sebagai Model Komunikasi Nonverbal

29 Maret 2012   03:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:19 9161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Jadi, bagi seseorang pembicara profesional, yang melihat langsung ke mata seseorang hanya selama sekitar satu detik, pandangan sepintas tersebut dapat membuat seseorang tidak nyaman atau dapat dianggap sebagai sesuatu yang tidak pantas dan menggoda.

Tatapan mata yang sopan tidak melebihi 5 detik agar tidak menjadi teror ! dan tidak melampaui hal-hal yang boleh dilihat saja. Dalam komunikasi ternyata tatapan mata ini jauh lebih dapat dipercaya daripada segala ujaran yang disampaikan oleh seorang komunikator. Tatapan mata yang tulus, jujur dan bersahabat akan memuluskan jalannya peluncuran kata-kata dari seorang komunikator. Oleh karena itu, seorang komunikator harus melatih matanya untuk berkomunikasi secara sopan dengan siapa saja.

Perasaan Malu - Karena kontak mata melibatkan keintiman dan keterbukaan, seseorang yang pemalu seringkali memiliki masalah dengan hal tersebut. (Ya, seseorang pemalu yang berbicara di depan umum, termasuk pada sejumlah selebritis yang kita kenal, yang merasa nyaman berbicara di depan kerumunan besar yang tampaknya tidak mempunyai wajah tapi merasa gugup ketika  dirinya harus berbicara dengan orang secara tatap muka..).

jika Anda menemukan diri anda merasa gugup ketika menatap mata  orang secara langsung, mulailah dari hal kecil berikut ini, Anda cukup menatapnya matanya dengan sekilas saja, kemudian  melihat-lihat sebentar mata mereka, bukan langsung ke pupil mereka. Dengan latihan seperti itu, Anda akan menjadi lebih nyaman dengan memberikan kontak mata kepada orang yang langsung, melalui latihan dengan cara tersebut akan dapat menyurutkan perasaan malu Anda.

PerbedaanBudaya - Ketika Anda mengirim atau menerima pesan nonverbal hendaknya selalu mempertimbangkan perbedaan budaya. Sebuah pesan yang memiliki arti tertentu dalam satu masyarakat dapat memiliki arti yang sama sekali berbeda dalam masyarakat lain. Sebagai Contohnya, di Amerika Serikat, Kontak mata merupakan sebagai bentuk dasar komunikasi nonverbal dan diharapkan menjadi suatu bentuk komunikasi nonverbal seperti halnya  jabatan tangan yang erat. Ketika berkomunikasi tatap muka masyarakat Amerika Serikat dianjurkan untuk selalu kontak mata sebagai indikator kejujuran dan ketertarikan. Sementara itu orang-orang dalam beberapa komunitas lainnya percaya bahwa mereka harus melihat ke bawah ketika berbicara dengan orang lain untuk menunjukkan sikap hormat serta rasa hormat. Bagi mereka, kontak mata langsung mungkin dianggap menghina dan tidak sopan. Maka, pertimbangkan perbedaan budaya ketika menggunakan kontak mata dengan audiens Anda.

Berbicara DalamSuatu Kelompok - Ketika berbicara dengan sekelompok orang, sangat disarankan untuk melakukan kontak langsung dengan audiens Anda. Jangan membuat kesalahan dengan menjaga kontak mata hanya dengan satu orang saja karena ini akan menghentikan anggota lain dari kelompok itu mendengarkan. Untuk bisa mengatasi hal ini, lakukanlah fokus pada anggota yang berbeda dari kelompok dengan setiap kalimat baru. Dengan cara ini Anda berbicara kepada seluruh kelompok dan akan tetap menjaga ketertarikan dan mereka semua.

BerbicaraKepada Seseorang - Hal terbaik yang dapat dilakukan untuk mempertahankan kontak mata Anda ketika berbicara dengan seseorang , namun ini pun bisa menjadi sedikit menakutkan dan tidak nyaman jika Anda menatap terlalu intensif pada mereka. Untuk mengatasi hal ini, istirahat kontak mata Anda setiap 5 detik atau lebih. Bila memutus kontak mata jangan melihat ke bawah karena dapat menunjukkan akhir dari peran Anda dari percakapan. Sebaliknya, melihat ke atas atau ke samping seperti Anda mengingat sesuatu. Namun perlu diperhatikan: jangan gerakkan kepala Anda, dan berpikir yang dapat membuat Anda gugup, sebaiknya Anda menyadari mata Anda yang bergerak ke atas atau ke samping saat Anda mencoba untuk mengingat ini. Jadi, ketika lawan bicara melihat hal ini mereka akan berpikir Anda sedang mencoba untuk mengingat sesuatu dan terus mendengarkan Anda.

MendengarkanSeseorang - Ketika  mendengarkan seseorang kemudian Anda melakukan kontak mata dengan mereka terlalu keras, maka Anda dapat menghentikan pembicaraannya. Teknik yang saya gunakan ketika melakukan pembicaraan dengan seseorang adalah dengan menggunakan apa yang saya sebut 'Segitiga'. Hal ini dilakukan dengan melakukan kontak mata terhadap sebelah mata lawan bicara selama sekitar 5 detik, melihat mata lainnya selama 5 detik dan kemudian melihat mulut selama 5 detik dan terus berputar dengan cara ini. Teknik ini ditambah dengan keterampilan mendengarkan lain seperti mengangguk, kata-kata persetujuan sesekali seperti 'ya', 'He eh' 'dll mm' adalah cara terbaik untuk menjaga pembicara berbicara dan menunjukkan kepada mereka Anda tertarik pada apa yang mereka katakan .

Berdebat - Berdebat dengan seseorang adalah keterampilan dalam diri Anda sendiri dan jika Anda ingin bersaing dalam sebuah argumen Anda harus mampu mempertahankan tatapan untuk menunjukkan kekuatan. Jika Anda berpaling ketika berdebat dengan seseorang, Anda memiliki semuanya namun kehilangan argumen. Jelas ini bergantung pada siapa dan dengan siapa Anda berdebat, tetapi pada umumnya lebih baik Anda menahan tatapan sambil membuat pendapat Anda untuk diungkapkan.  Begitu juga hal nya ketika Anda sedang mendengarkan orang lain. Saat Kita menemukan seseorang yang hebat dalam berargumentasi dan membuat Anda merasa kecil, Anda akan melihat setiap orang yang seperti ini akan selalu mencoba untuk menatap Anda, namun jika Anda berbalik menatapnya, hal itu akan mengejutkan dirinya, dan membuat dirinya untuk menghentikan apa yang sedang dikatakannya. Tetap terdiam dan menatap seseorang yang sedang mencoba untuk menggusarkan Anda juga merupakan cara efektif untuk memenangkan argumen tanpa mengatakan sepatah kata pun.

Menarik PerhatianSeseorang - Ketika Anda mencoba untuk menarik perhatian seseorang dan menunjukkan kepada mereka bahwa Anda pun tertarik,  Anda dapat berbicara dan mendengarkan dengan mata Anda. Ketika seseorang yang sedang berbicara dengan menyukai dan menggunakan seluruh wajah Anda sebagai titik fokusnya, maka tataplah matanya, mendengarkan apa yang katakannya, tersenyumlah pada saat yang tepat, dan naikkanlah alis Anda di tempat yang tepat. Anda pun dapat menatapnya ke arah  fitur lainnya,  seperti bibir, pipi, hidung dan kemudian kembali ke arah matanya. Tersenyum saat mendengarkan seseorang adalah cara yang bagus untuk menunjukkan Anda tertarik kepadanya, jelas tidak tersenyum padanya ketika baru saja dia menyampaikan berita duka cita. Anda harus mendengarkan dengan telinga Anda serta mendengarkan dengan mata Anda (ya saya berarti mendengarkan dengan mata Anda, Anda mendengarkan bahasa tubuh seseorang dengan mata Anda).

Mencintai Seseorang - Saya dan istri saya sering berbagi pandangan lama kedalam mata Kami satu sama lain dan itu adalah hal yang sangat istimewa untuk hanya menatap tanpa bicara. Pupil istri saya akan membesar dan dia pun dapat membuat pupil saya melebar. Hal ini menciptakan ikatan yang kuat antara Kami.  Untuk membuat pupil Anda membesar bahkan lebih Anda dapat mencoba seperti ini : Anda memandangi pasangan Anda bayangkan diri Anda berjalan di dalam tubuh mereka dan dua jiwa Anda bercinta. Anda sedang mencoba untuk menyentuh jiwanya. Hal ini akan melepaskan adrenalin dan membuat pupil anda membesar bahkan lebih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun