Mohon tunggu...
Djuhartono Tjarma
Djuhartono Tjarma Mohon Tunggu... -

Anak ke 7 dari 12 bersaudara yang lahir di Jakarta, muslim, karyawan BUMN, humoris, murah senyum, suka musik jazz, punya satu istri dan anak dua pasang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Wanita Menopause, Pria Andropause

2 Juli 2010   07:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:08 936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kita sudah sering mendengar istilah Menopause yaitu suatu fase pada wanita diusia kira-kira 50 tahun dimana kedua ovariumnya akan berhenti menghasilkan hormone estrogen yang menyebabkan berhentinya haid.

Hal seperti itupun dapat terjadi pada pria, namun dengan nama yang berbeda yaitu Andropause.

Definisi andropause agak sulit dibuat karena testis masih saja terus berfungsi memproduksi sperma dan hormone testosterone dan relative stabil sampai usia 55-60 tahun, baru setelah 60 tahun testosterone bebas, dehidroepiandrosteron ( DHEA & DHEA-S ) terjadi penurunan yang berarti.

Berbeda dengan wanita, pada laki-laki walaupun terjadi penurunan kadar testosteron keluhan tidak segera muncul. Keluhan yang muncul pada laki-laki dapat disebabkan oleh rendahnya hormon yang lain seperti estrogen, hormon pertumbuhan ( GH ), dan DHEA yang menurun  dengan makin meningkatnya usia.

Testosteron sendiri adalah hormon laki-laki yang menjadikan laki-laki berfungsi sebagai seorang laki-laki sejati, sedangkan androgen penting untuk libido dan kemampuan seksual. Dengan meningkatnya usia terjadi penurunan kadar testosteron sehingga diduga pula seksual akan terpengaruh juga. Pada laki-laki dengan kadar testosteron tinggi terbukti seksualnya meningkat, dibanding dengan kadar testosteron rendah. Kadar testosteron bebas juga dijumpai tinggi pada laki-laki yang frekuensi seksualnya tinggi. Namun, gangguan seksual tidak semata-mata disebabkan rendahnya kadar testosteron, banyak faktor yang mempengaruhinya seperti,: lingkungan, sosial, dan psikis.

Kekurangan hormon testosteron menyebabkan berkurangnya rambut ketiak atau rambut kemaluan, kulit menjadi tipis dan kering, tulang menjadi keropos, massa otot berkurang, jumlah lemak tubuh bertambah, testis menjadi kecil, libido menurun, dan berkurangnya kemampuan ereksi. Pembentukan sel-sel darah merah juga dipengaruhi oleh androgen, sehingga laki-laki yang kekurangan androgen menyebabkan sel darah merahnya berkurang dan terlihat pucat. Susunan saraf pusat juga dipengaruhi oleh androgen yang berfungsi memperbaiki mental dan perasaan sehat, selalu menenangkan hati dan tidak depresi, kekurangan androgen akan menjadikan perasaan tidak sehat, gelisah, dan depresi.

Tanda dan gejala andropause dapat berupa,:


  • Gejala vasomotoris, berupa gejolak panas, berkeringat, susah tidur, gelisah dan takut
  • Gejala yang berkaitan dengan virilitas, berupa kurang tenaga, berkurangnya massa otot, bulu-buliu rambut seksual berkurang, penumpukan lemak di perut dan osteoporosis.
  • Gejala yang berhubungan dengan fungsi kognitif dan suasana hati, berupa mudah lelah, menurunnya aktifitas tubuh, rendahnya motivasi, berkurangnya ketajaman mental/ intuisi, depresi, hilangnya rasa percaya diri dan menghargai diri sendiri.
  • Gejala yang berhubungan dengan masalah seksual, berupa turunnya libido, menurunnya aktifitas seksual, kualitas orgasme menurun, berkurangnya kemampuan ereksi dan berkurangnya volume ejakulasi

Andropause dapat ditegakkan dengan gejala klinis yang dikeluhkan/ dirasakan dan pemeriksaan kadar biovailable testosterone ( BT ) dalam darah.

Berikut 10 pertanyaan yang harus dijawab, bila jawaban nomor 1 dan 7 adalah "Ya" atau ada 3 jawaban "Ya" selain nomor tersebut, kemungkinan besar andropause telah dialami atau yang lebih dikenal dengan istilah  ADAM ( androgen deficiency in aging men )

Pertanyaan dimaksud adalah,:

1. Apakah libido atau dorongan seksual Anda menurun akhir-akhir ini ?

2. Apakah Anda merasa lemas atau kurang tenaga ?

3. Apakah daya tahan dan kekuatan fisik Anda menurun ?

4. Apakah tinggi badan Anda berkurang ?

5. Apakah Anda merasa kenikmatan hidup menurun ?

6. Apakah Anda sering merasa kesal dan cepat marah ?

7. Apakah ereksi Anda kurang kuat ?

8. Apakah Anda merasakan penurunan kemampuan dalam berolahraga ?

9. Apakah Anda sering mengantuk dan tertidur setelah makan malam ?.

10. Apakah Anda merasakan adanya perubahan atau penurunan prestasi kerja ?

Untuk meyakinkan Anda telah mengalami ADAM langkah selanjutnya adalah dengan pemeriksaan kadar biovailable testosterone ( BT ). Bila terjadi penurunan maka dapat dipastikan Anda Positif ADAM

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun