Akhirnya tiga bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur akan bertarung dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017. Ketiga pasangan tersebut adalah Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot), Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni (Agus-Silvi), dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Anies-Sandi).
Bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur tersebut diusung oleh 3 koalisi, yaitu Koalisi Teuku Umar, Cikeas dan Kertanegara. Koalisi Teuku Umar (PDI Perjuangan, Partai NasDem, Hanura, dan Golkar) mengusung Ahok-Djarot. Koalisi Cikeas (Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan - PPP) menjagokan Agus-Silvi. Koalisi Kertanegara (Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera - PKS) mencalonkan Anies-Sandi.
Peta Kekuatan Koalisi.
Memetakan kekuatan koalisi berdasarkan data rekapitulasi jumlah perolehan suara sah partai politik dalam Pileg DKI Jakarta 2014. Menurut data tersebut, total suara sah dari 3 koalisi tersebut sebanyak 4.434.251 suara (97,7%) dari 4.537.227 total suara sah.Â
Distribusi suara tersebut yaitu Koalisi Teuku Umar sebanyak 2.171.187 suara (49%), Koalisi Cikeas sebanyak 1.246.096 suara (28%) dan Koalisi Kertanegara sebanyak 1.016.968 suara (23%)
Grafik 1. Peta Koalisi Hasil Pileg DKI Jakarta 2014
Dari 106 kursi DPRD DKI Jakarta 2014-2019, Koalisi Teuku Umar mempunyai 52 kursi, Koalisi Cikeas (28 kursi) dan Koalisi Kertanegara (26 kursi). Dengan demikian, Pilgub DKI Jakarta 2017 kemungkinan akan berlangsung 2 putaran. Hal ini karena tidak ada pasangan calon gubernur dan wakil gubenur DKI yang meraih suara lebih dari 50 persen berdasarkan data Pileg DKI Jakarta 2014.
Prediksi Pilgub DKI Jakarta 2017
Jumlah daftar pemilih tetap DKI Jakarta tahun 2014 mencapai sekitar 7.096.168 pemilih. KPU DKI menargetkan partisipasi masyarakat dalam Pilkada 2017 sebesar 77,5 persen. Dengan demikian, potensi suara yang akan diperebutkan sebesar 5.499.530 suara.
Pada pilgub DKI Jakarta 2017, Koalisi Teuku Umar berpotensi memperoleh sebesar 2.171.187 suara (39%), Koalisi Cikeas sebesar  1.246.096 suara (23%), dan Koalisi Kertanegara sebesar 1.016.968 suara (18%). Sisanya berpotensi menjadi Swing Voters sebesar 1.065.279 suara (19%), sehingga ketiga koalisi tersebut bertarung memperebutkan Swing Voters tersebut .
Grafik 2. Prediksi Peta Koalisi Pilgub DKI Jakarta 2017
Apabila Koalisi Teuku Umar tidak berhasil menarik suara Swing Voters sebanyak 54%, maka Pilgub DKI Jakarta 2017 kemungkinan akan berlangsung 2 putaran. Jika putaran kedua terjadi, kemungkinan Koalisi Cikeas dan Koalisi Kertanegara akan melebur menjadi Koalisi Cikeas Kertanegara. Koalisi tersebut akan melawan Koalisi Teuku Umar.
Pada putaran kedua Pilgub DKI Jakarta 2017, peta potensi kekuatan Koalisi Cikeas Kertanegara sebanyak 2.263.064 suara (41%), Koalisi Teuku Umar sebanyak 2.171.187 suara (40%), dan Swing Voters sebesar  1.065.279 suara (19%).
Grafik 3. Prediksi Peta Koalisi Pilgub Putaran Kedua DKI Jakarta 2017
Jika Koalisi Teuku Umar berhasil mempertahankan potensi suara Koalisi Teuku Umar dan merebut suara Swing Voters sebanyak 54%, maka Ahok-Djarot akan kembali menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Kita tunggu saja…Semoga Pilgub DKI Jakarta 2017 berlangsung Jurdil (jujur dan adil).Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H