Mohon tunggu...
Djonny Sahat
Djonny Sahat Mohon Tunggu... -

Praktisi dan pengamat teknologi dan lain lain. S2 University of Auckland djonnyss@gmail.com Special Interest: Phylosopy desain, desain aura

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pelaku Utama ”Bom” LPG (Balance Approach)

9 Juli 2010   10:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:59 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Mendengar cerita cerita tentang ledakan yang terjadi belakangan ini , penulis berusaha merangkum tentang fenomena ledakan BOM LPG yang kita dan orang orang yang kita sayangi semua hadapi di dapur

Jadi sebagian mengatakan tabung gaslah penyebab meledaknya LPG , juga ada yang mengatakan ledakannya itu ada dikompornya. Tanpa berusaha melecehkan usaha rekan rekan untuk berbagi , saya mengatakan bahwa fenomena ledakan ini memang inherent dari beberapa jenis gas jika digabungkan dengan oksigen dalam ratio tertentu. Artinya jika terjadi kebocoran di dapur maka konsentrasi beberapa percent dari gas ini dapat menimbulkan ledakan  jika terdapat pemantik yang memulai proses pembakaran.

Gas yang dipakai oleh Pertamina adalah campuran antara propane dan butane sesuai dengan. Spesifikasi masing-masing elpiji tercantum dalam keputusan Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi Nomor: 25K/36/DDJM/1990.

Gas Butane dan Propane ini punya kharakteistic dapat terbakar dan meledak pada konsentrasi 2-10 % dari udara pada 20 C dan tekanan udara normal jika ada sumber api. Sambaran api awal akan berupa fireball (rambatan api) . Kebakaran yang berlangsung sepersekian detik akan memanaskan sekitarnya dan jika konsentrasi kebocoran tinggi ledakan akan terjadi dengan daya yang kuat.

Jadi pelaku utama pemboman bukan tabung atau kompornya tapi adalah gas itu sendiri dengan adanya sumber api.

Mengenai tabungnya sebenar jika tidak terekspose terlalu lama pada panas tidak akan terjadi ledakan karena ekspansi uap. Jadi jika terjadi kebakaran masih ada waktu untuk memindahkan tabung keluar. Lain kalau dioplos dengan udara (ngga jelas ngoplosnya apa di tambah gas lain, ngerinya kalau dia tambahkan udara supaya berat) maka tabung itu bisa jadi bom. Untuk amannya tabung harus dijauhkan dari kompor agar tidak terjadi pemanasan dinding tabung. Hanya jika terjadi kebakaran dan ledakan memang biassanya orang akan lari keluar sehingga tabung akan tetap dilokasi.

Yang terakhir adalah komponen penyalur gas itu yaitu burner, katup.  Komponen yang sudah abused, akan menyebabkan terjadi excessive flow yang dapat menyebabkan konsentrasi gas bocor naik...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun