Persaingan ketat memangdapat melahirkan situasi "silih ungkih singa lena", siapa yang kurang waspada akan menderita kerugian. Akan tetapi itusama sekali berbeda dengan situasi perang yang harus salingmembinasakan dan menghancurkan.
Kita berharap jangan ada lagi tokoh politik dan tokoh dalambidang apapun yang menjadi provokator dan kompor yang memanaskan situasi, apalagi berperan bak Sengkuni dalamdunia pewayangan. Patih Sengkuni dari kerajaan Astinaadalah ahli fitnah dan suka membuat tipu muslihat untukmemecah-belah dua keluarga bersaudara, yakni Pandawa danKurawa, sehingga Baratayuda menjadi tak terelakkan.Sengkuni adalah lambang manusia yang licik, berjiwa busukdan jahat.Â
Dia adalah tokoh antagonis sejati. Meskipunsebenarnya sangat cerdas, tangkas, lihai berbicara dan banyakakal, tetapi segala kelebihan itu dimanfaatkan untukmemfitnah, menghasut dan mencelakakan orang lain.
Jadi biarlah Sengkuni hanya hidup di dunia pewayangan dan tak pernah mengejawantah ke kehidupan nyata di bumiIndonesia. Demikian juga dengan Armageddon. Biarlah Armageddon kita nikmati sebagai karya seni, sebagai film fiksi ilmiah tentang perang besar di akhir zaman. Sepertidiketahui, film dengan judul Armageddon pernah meraihnominasi Academy Awards sebagai fim tentang bencanaterbaik pada 1998.Â
Film ini disutradarai oleh Michael Bay dandiproduseri oleh Jerry Bruckheimer dengan sejumlah aktortop sebagai bintangnya, antara lain Bruce Willis, Ben Affleck, Liv Tyler dan Billy Bob Thornton. Â
Akhir kata, kita mengharapkan Profesor Amien Raismenampilkan aura kegurubesarannya dengan pernyataan-pernyataan yang mendidik, bernas dan sejuk sehingga kondisipolitik nasional menjadi tenang dan damai dan rakyatmenyambut Pilpres dan Pileg dengan  penuh keceriaan.
Â
========= rst ========
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H