Beberapa waktu yang lalu Anda pasti mendengar berita tentang protes sekelompok orang yang membeli franchise/ peluang usaha merek minuman 'M' karena usahanya rugi. Janji yang diberikan pihak franchisor/ pemilik peluang usaha ternyata tidak sesuai, harusnya bisa menjual ratusan gelas per hari ternyata hanya beberapa gelas saja. Anda juga pasti menyimak ketika banyak orang melaporkan pemilik bisnis franchise ke polisi karena dijanjikan keuntungan ketika bergabung dalam suatu bisnis tambak, ternyata semuanya justru merugi.
Kejadian seperti di atas tenyata banyak sekali terjadi dan tidak sempat diungkap oleh media. Banyak pemilik bisnis franchise/ peluang usaha yang menjual janji manis demi keuntungan pribadi semata. Usaha yang ditawarkan belum terbukti untung tetapi sudah mencari calon mitra/ franchisee. Hal ini menjadi semakin lengkap karena masih banyak masyarakat yang ingin mendapatkan keuntungan cepat dalam berbisnis sehingga para pemain jahat bisa memanfaatkan situasi ini. Hanya dengan menjanjikan balik modal super cepat dan dengan analisa bisnis khayalan, sang marketing bisa menyakinkan orang untuk bergabung dalam bisnis franchise dengan membayar puluhan hingga ratusan juta.Franchise Oh Franchise
Sebagai konsultan bisnis, saya banyak bertemu dengan orang yang tertipu dan uangnya lenyap karena salah membeli franchise/ peluang usaha. Hampir semua, penyebabnya karena tergiur keuntungan yang besar dalam waktu cepat. Saya ingat ketika ada seorang pensiunan datang ke pameran franchise dan menangis karena uang hasil jerih payahnya selama bekerja 30 tahun hilang dalam waktu 3 bulan karena bisnis ayam geprek yang ia beli tidak memberikan keuntungan.
Bagaimana ini?
Dalam banyak media cetak dan elektronik serta di banyak panggung pameran franchise, saya telah melakukan edukasi agar masyarakat tidak salah pilih produk franchise/ peluang usaha.Â
Panitia pameran franchise juga tidak henti-hentinya memberikan tips dalam memilih bisnis franchise. Lalu bagaimana peran pemerintah? Saat ini pemerintah hanya mengatur regulas tentang franchise dengan mengeluarkan STPW (Surat Tanda Pendaftaran Waralaba) untuk usaha-usaha yang sudah memenuhi syarat yang ditetapkan. Â
Namun sayangnya usaha franchise di Indonesia baru mencapai ratusan dan sisanya adalah peluang usaha yang belum ada pengawasan. Masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan agar masyarakat terhindar dari perilaku jahat pebisnis yang mencari mitra kerja.
Dalam artikel ini saya ingin memberikan beberapa tips agar Anda terhindar 'salah beli franchise/ peluang usaha':
1. Kunjungi kantor pemilik usaha franchise/ peluang usaha. Apakah benar-benar ada atau fiktif?
2. Datangi salah satu outlet milik franchisor/ pemilik usaha. Amati, apakah customer yang datang sesuai dengan analisa bisnis atau tidak? Jangan percaya analisa bisnis dalam selembar kertas.
3. Temui salah satu franchisee/ mitra yang sudah membuka usaha. Tanyakan pada mereka, apakah franchisor/ pemilik usaha memberikan dukungan yang baik dan tidak. Pastikan pendapatan yang diperoleh setiap bulannya.
4. Tanyakan semua hal yang ingin Anda ketahui kepada franchisor/ pemilik peluang usaha. Dengarkan jawabannya dengan seksama, apakah meyakinkan atau tidak. Apakah mereka sabar dalam menjawab pertanyaan atau tidak.
5. Cek di internet, apakah brand yang akan Anda beli dari franchisor/ pemilik peluang usaha cukup kuat? Apakah reviewnya bagus atau tidak.Â
Semoga dengan menjalankan 5 tips di atas, Anda tidak sampai salah membeli franchise/ peluang usaha.
Ditulis oleh, Djoko Kurniawan (Franchise Expert di Indonesia)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H