Mohon tunggu...
djoko st
djoko st Mohon Tunggu... Penulis - bloger

bloger yang gemar bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengekalkan Perseteruan Politik, Apa Untungnya, Den Mas?

21 April 2024   23:14 Diperbarui: 21 April 2024   23:50 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: barrons.com

IBARAT permainan sepakbola, perseteruan politik nan sengit semestinya berakhir ketika kontestasi politik, seperti pemilihan umum alias pemilu, telah selesai. Suka atau tidak suka, hasil akhir -- segetir apapun -- adalah fakta yang harus kita terima. Setelah pertandingan usai, setelah kontestasi kelar, tak ada lagi istilah lawan maupun musuh. Semua adalah kawan dan saudara.

Perseteruan politik yang dikekalkan padahal kontestasi politik telah berakhir agaknya kurang baik bagi kesehatan demokrasi. 

Harus kita akui bahwa perseteruan politik sesungguhnya penting bagi kehidupan demokrasi lantaran memungkinkan lahirnya beragam pandangan dan gagasan yang diperdebatkan dan diperbantahkan.

Akan tetapi, dalam konteks tertentu, mengurangi atau bahkan mengakhiri perseteruan politik dapat memiliki dampak positif bagi tata pemerintahan dan stabilitas sosial.

Ketika pihak-pihak yang berseberangan secara politik dapat mengesampingkan perbedaan di antara mereka dan akhirnya mampu bekerja sama, hal ini dapat mengarah pada terwujudnya tata pemerintahan yang lebih efektif. 

Percayalah, kolaborasi lintas partai, misalnya, dapat menghasilkan kebijakan yang lebih baik ketimbang terus gontok-gontokan, apalagi sampai akhir hayat.

Perseteruan politik yang berlebihan malah dapat menyebabkan keterbelahan dalam masyarakat, memperkuat polarisasi akar rumput, dan akhirnya menghambat kemajuan yang mestinya bisa dicapai bangsa. 

Mengurangi intensitas perseteruan politik bakal turut membangun rasa persatuan dan kesatuan yang lebih besar di kalangan warga. Sila ketiga dari Pancasila yang kita agung-agungkan itu adalah"Persatuan Indonesia". Dan bukan "Perseteruan Indonesia" atau "Perpecahan Indonesia". Maknanya adalah bahwa persatuan wajib kita prioritaskan.

Tatkala perseteruan politik dikekalkan dan masing-masing pihak terus berselisih, ini justru dapat mengalihkan perhatian atas penanganan isu-isu mendesak yang harus ditangani dan berdampak pada kepentingan yang lebih luas.

Mengakhiri atau mengurangi perseteruan politik dapat memungkinkan para pembuat kebijakan untuk lebih memusatkan ikhtiar mereka untuk mengatasi tantangan-tantangan penting yang dihadapi bangsa.

Perseteruan politik yang dikekalkan dan intensitasnya kian tinggi justru bakal turut berkontribusi pada ketidakstabilan domestik, yang bisa saja mempengaruhi kepada tingkat kepercayaan masyarakat internasional.

Meski demikian, mengurangi atau bahkan mengakhiri perseteruan politik sama sekali tidak boleh dilakukan dengan mengorbankan prinsip-prinsip ideal demokrasi seperti kebebasan berbicara, transparansi, dan akuntabilitas.[]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun