Terwujudnya konektivitas sistem pembayaran regional ASEAN bisa dikatakan menjadi tonggak sejarah yang menandai dimulainya keketuaan Indonesia di ASEAN pada tahun 2023 dan sekaligus mendorong terbangunnya ikatan ekonomi regional yang lebih mantap guna menuju integrasi ekonomi ASEAN yang solid dan berkelanjutan.
Jaminan efektivitas dan keamanan
Dengan telah tercapainya kesepakatan di antara Bank Indonesia dengan empat otoritas keuangan lainnya di ASEAN terkait kerjasama konektivitas sistem pembayaran regional, semua pihak yang terlibat perlu makin memperkuat kolaborasi untuk menjamin efisiensi dan efektivitas dari kerjasama di bidang ini.
Tantangan pasti selalu ada. Salah satunya dalam hal keamanan siber dan perlindungan data. Bagaimanapun, pelibatan QR dan sistem pembayaran cepat membawa risiko terkait aspek keamanan siber maupun perlindungan data.
Untuk itu, konektivitas sistem pembayaran regional ASEAN yang terbentuk harus benar-benar memiliki skema pengawasan serta keamanan yang kuat untuk mengatasi dan meningkatkan keamanan siber serta perlindungan data.
Investasi serta peningkatan kerjasama untuk keamanan siber serta perlindungan data menjadi hal krusial yang wajib diupayakan, setidaknya di antara Bank Indonesia, Bank Negara Malaysia, Bangko Sentral Pilipinas, Monetary Authority of Singapore, dan Bank of Thailand.[]
--