Mohon tunggu...
Djoko Soegiyanto
Djoko Soegiyanto Mohon Tunggu... Guru - Guru Tetap Yayasan Ukhuwah Kalimantan Selatan

Assalamualaikum, dari dulu senang mengajar karena ada darah keturunan dari kakek dan nenek dari Barabai yang menjadi seorang guru. Berbahagialah yang sekarang berprofesi sebagai guru (baca:pendidik) karena apabila kalian ikhlas dan ridho maka potensi amal jariyah akan mengucur deras di yaumil akhir. Teruslah berbuat kebaikan karena kita tidak mengetahui kebaikan mana yang akan mengantarkan diri kita ke jannah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pandemi (Pasti) Berakhir

28 September 2021   13:55 Diperbarui: 28 September 2021   14:03 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            Lamanya siswa berada di sekolah juga diarahkan agar maksimal 4 jam saja di lingkungan sekolah, kemudian memastikan siswa sehat dengan pengukuran suhu tubuh oleh para guru piket dengan thermogun di pintu gerbang sekolah sebelum siswa masuk ke lingkungan sekolah.  Mencuci tangan sebelum memasuki ruang kelas.  

Dan tentunya memakai masker kesehatan atau masker kain yang standar, membawa masker ganti, membawa handsanitizer masing-masing, serta membawa bekal makanan sendiri.  Banyaknya siswa yang masuk ke sekolah juga harus 50% dari jumlah siswa di kelas secara keseluruhan, miaslnya jumlah siswa per kelas 28 orang maka yang masuk sekolah untuk tatap muka adalah 14 orang.

            Tentunya ketika siswa di dalam kelas juga dilakukan pengawasan yang ketat, misalnya jarak antar meja siswa minimal 1 meter dengan meja siswa lainnya.  Dihimbau tidak menggunakan pendingin ruangan (ac) namun lebih disarankan membuka jendela dan penyediaan kipas angin agar sirkulasi udara dapat berjalan dengan baik.  

Karena dengan menyalakan ac akan mempercepat penyebaran virus covid-19. Berbicara dengan teman seperlunya saja, memakai alat tulis sendiri, dan segera melaporkan diri apabila merasa tidak enak badan atau penyebab lainnya.  Karena masih tahap adaptasi maka perlu kerjasama yang baik antara siswa, guru dan orangtua agar pembiasaan baru ini bisa berjalan dengan baik.

            Saat penjemputan pulang pun orangtua wajib memakai masker dan ketika memasuki lingkungan sekolah akan diukur suhu tubuhnya dengan thermogun untuk mengantisipasi penyebaran virus covid-19.  Orangtua menunggu di lantai dasar dengan pengaturan tempat duduk yang sudah disesuaikan dengan protokol kesehatan.  Kemudian ada guru piket yang akan memanggil siswa untuk segera turun ke lantai dasar karena sudah dujemput oleh orangtuanya melalui speaker kelas masing-masing.  Pihak sekolah menghimbau agar ketika siswa yang sudah dijemput pulang agar segera menuju rumah masing-masing, siswa serta orangtua disarankan untuk mandi agar virus yang melekat pada tubuh bisa mati dan tidak terbawa ke rumah.

            Kebiasaan baru sering juga kita sebut dengan new normal dimana kita sebagai manusia akan melakukan perubahan pembiasaan hidup sehat.  Senantiasa memakai masker karena dengan memakai masker akan melindungi diri kita sendiri dan orang lain.  Sehingga penyebaran virus dapat kita putus sedini mungkin.  

Pada awal pembiasaan memang cukup sulit, namun ketika hal tersebut dilakukan secara terus menerus dan memiliki pemahaman yang baik mengapa kita melakukan hal tersebut maka akan memberikan kemudahan kepada diri kita masing-masing untuk terus menerapkan protokol kesehatan dengan baik.

            Apabila kita melihat perkembangan pembelajaran jarak jauh melalui Google Classroom (GCR) tentunya banyak memiliki kelebihan dan kekurangan.  Untuk itulah perlunya pihak sekolah melalui wali kelas masing-masing untuk melakukan perencanaan yang jelas dan terukur serta melakukan evaluasi secara terus menerus.  Misalnya per 2 pekan sekali melakukan pertemuan zoom meeting dengan siswa.  

Tujuannya untuk silaturahmi, menyapa siswa, dan melakukan diskusi serta sharing apakah selama 2 pekan ini siswa mengalami hambatan atau kendala dalam pengumpulan tugas-tugasnya?.  Kemudian guru juga melakukan evaluasi siswa mana yang aktif dan tidak aktif dalam pembelajaran jarak jauh melalui Google Classroom (GCR).   

Bagi yang aktif maka wali kelas akan memberikan reward atau penghargaan bisa berupa ucapan lisan, video ucapan maupun sertifikat yang dibuat secara mandiri oleh wali kelas.  Dan bagi siswa yang kurang aktif maka wali kelas akan menanyakan langsung apa kendala yang dihadapi siswa tersebut sehingga tugas-tugasnya di Google Classroom (GCR) tidak maksimal dikerjakan dan dikumpulkan.  Hal ini penting dilakukan oleh seorang wali kelas untuk memberikan perhatian kepada seluruh siswa terutama siswa yang kurang aktif dalam Google Classroom (GCR).

          Kemudian rencana tindak lanjut yang dilakukan oleh wali kelas adalah membuat kelompok-kelompok kecil untuk dilakukan pembelajaran secara langsung dengan jumlah siswa maksimal 3 orang dalam satu kelompok.  Namun tentunya wali kelas sudah mendapatkan ijin baik dari sekolah maupun pihak orangtua untuk melaksanakan pembelajaran kelompok kecil.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun