Mohon tunggu...
Ki Djoko Dipawijaya
Ki Djoko Dipawijaya Mohon Tunggu... Penunggu Sepi -

Yang Terbuang Dari Kawanan..

Selanjutnya

Tutup

Trip

Backpacker #2 (Rote'Ndao - NTT, Batu Termanu)

5 Agustus 2018   15:06 Diperbarui: 5 Agustus 2018   15:21 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengunjungi Pulau Rote, Anda Pasti Akan Menjumpai Tegarnya Batu Termanu, Batu Hun dan Batu Suelay di Pantai Termanu Utara yang sangat terkenal. Kokohnya Sebuah Cadas Yang Setia Menyambut Mereka Yang Datang Ke Pulau Rote. Batu Termanu, Itulah Nama Yang Diberikan Sebagai Harga Keindahannya. Panorama Batu Termanu, Setidaknya Mampu Membuat Kita Melupakan Ganasnya Selat Pukuafu Yang Baru Saja Terlewati.

Guratan-Guratan Alam Akibat Abrasi Gelombang Laut Yang Terlihat Jelas Pada Bagian Tepian Curam Pada Batu Termanu Ini Makin Memperindah Panorama Batu Termanu Ini. Terdapat 2 Buah Batu Termanu, Yaitu Batu Hun Dan Batu Suelay, Perairan Yang Berada Di Sekitar Kawasan Batu Termanu Ini, Sering Dijadikan Sebagai Tempat Penyelaman, Hal Ini Dikarenakan Terumbu Karangnya Yang Memiliki Banyak Variasi Menarik.

Selain Daya Tarik Wisata Yang Dimiliki Batu Termanu Ini, Kawasan Di Sekitar Batu Termanu Ini Juga Menjadi Tempat Berkembang Biaknya Populasi Ikan Karapu. Pengembangannya Sebagai Potensi Bisnis Mungkin Menjadi Daya Tarik Lain, Selain Sebuah Lokasi Pemancingan Yang Memiliki Banyak Peminat, Baik Pemancing Lokal, Atau Pendatang Yang Mungkin Memiliki Hobby Memancing.

images-4-5b66ac55ab12ae2d9f05af05.jpg
images-4-5b66ac55ab12ae2d9f05af05.jpg
Menurut Legenda Rakyat Yang Berkembang Dikalangan Masyarakat Rote Ndao, Yang Menceriterakan Asal Usul Batu Termanu Ini. Diyakini Bahwa Batu Termanu Adalah Sebuah Batu Besar Yang Berasal Dari Kepulauan Di Maluku, Sampai Suatu Ketika Batu Ini Tiba Di Rote Dan Menetap Ditempatnya Sekarang. Yang Dapat Berpindah-Pindah Lokasinya. Yang satu berjenis kelamin pria berada langsung di pinggir pantai. Sedangkan jenis batu wanita terletak di sebelah kanan batu pria, sekitar ratusan meter ke dalam laut.

Keyakinan Tentang Riwayat Batu Termanu Sebagai Sesuatu Yang Sakral Dan Mengandung Nilai Magic Tergambar Dengan Adanya Ritual Meminta Hujan Yang Diadakan Di Sekitar Kaki Batu Termanu [ Dasarnya Yang Melandai ], Dimana Pada Saat-Saat Tertentu Ritual Ini Diadakan Oleh Para Tua Adat [ Tokoh Adat ] Suku Asli Di Sekitar Kawasan Batu Termanu Ini.

Pada zaman dulu, Batu Termanu menjadi pedoman bagi perahu dagang yang akan berlabuh di Pelabuhan Termanu. Awalnya Termanu dikenal dengan nama Koli Do Buna sebagai pelabuhan besar. Perahu dagang dari Buton, Bugis, Makassar, Solor, Sabu dan Ndao tidak pernah berhenti mengunjungi Rote. Jika ke Rote, mereka pasti singgah di Kota Leleuk.

download-2-5b66ac75bde5752c2e326955.jpg
download-2-5b66ac75bde5752c2e326955.jpg
Saat VOC diserang pasukan Portugis, benteng VOC Fort Concordia Oppehoofd Ters Hoors, akan dipindahkan ke Rote di Namo Dale di Termanu dengan benteng baru berdaya tampung 70 prajurit.

Batu Termanu yang indah merupakan obyek wisata alam yang sangat memukau. Setiap wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Rote Ndao, akan langsung menyaksikan keindahan Batu Termanu saat berlayar keluar dari Pelabuhan Bolok. Di sekitar perairan Batu Hun dijadikan obyek wisata menyelam dan memancing karena terdapat terumbu karang mutiara dan ikan kerapu yang cukup banyak.

VOC mulai kegiatan di Rote tahun 1656. Kontrak pertama dengan para raja di Pulau Rote dilakukan oleh Opperhoofd Cuilenburg tahun 1662. Perjanjian ini beberapa kali diratifikasi, yakni tahun 1690 dan tahun 1691. VOC kemudian memutuskan Termanu sebagai basis operasi Belanda di Pulau Rote Ndao karena lokasinya yang strategis berada di tengah pulau.

Belanda mempunyai kedudukan di Kota Leleuk di Termanu. Di tempat tersebut dibentuk sebuah benteng kecil yang disebut Pagar. Benteng kecil itu menjadi tempat perlindungan apabila terdapat kunjungan para pejabat VOC Tahun 1847 di Termanu ditempatkan seorang Post Houder bernama Huppe.

Namun tahun 1920 kedudukan pusat pemerintahan Belanda dipindahkan dari Termanu ke Ba'a dengan status sebagai Onder Affeeling Rote dan Sabu dengan pejabatnya JM Canisius.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun