Pada mulanya adalah Johann Karunia (JK) yang mempunyai ide untuk menyelenggarakan reuni virtual dari WAGroup ForumPimCabBUNÂ yang terdiri dari 57 orang yang sebagian besar adalah mantan Kepala Cabang, mantan Koordinator Wilayah (Korwil), ditambah dengan beberapa orang pejabat anggota Direksi BUN seperti Leonard Tanubrata (LT), Max D. Setiadi (MDS), Kalinuda Sinaga (KS), Herman Suryono (HS), dan the last but the least adalah JK sendiri.Â
Dan jika dirunut lebih jauh lagi, JK sendiri terinspirasi oleh reuni virtual yang diikutinya bersama-sama dengan BUNers Cabang Malang  pada tanggal 10 JUli 2021 yang lalu. Rasa kangen yang menggebu-gebu ternyata dapat disalurkan melalui pertemuan melalui zoom meeting, walaupun tidak sepenuhnya.
Demikianlah yang terjadi. Sekali JK buka suara, secara spontan memperoleh sambutan dan antusiasme luar biasa dari beberapa orang "aktivis"seperti Liza Monalisa (host zoom meeting), Sylvia Kaurrany, Pauline Linarsih, Noenik Herliani, Toto Sadwananto, Totok Afiato, Nugroho Susanto, Whisnoe Junaidy dibantu oleh Budi Susilo, BUNer dari Malang.
Tim pelaksana langsung terbentuk pada tanggal 11 Juli 2021 dan dicapai kesepakatan untuk menyelenggarakan reuni virtual pada tanggal 17 Juli 2021, hari Sabtu, pukul 13.00. Dan begitu undangan ditayangkan, beberapa saat kemudian melalui WAG Forum PimCabBUN pada keesokan harinya telah muncul daftar peserta sejumlah 40 0rang ..... Dan pada hari H nya, tanggal 17 Juli 2021, ternyata reuni virtual ini dihadiri oleh 54 (lima puluh empat) orang. Bukan main ! BUN boleh mati, tapi "roh"nya tetap hidup dalam hati BUNers  masing-masing.Â
Dan acara pun secara remi dibuka oleh Sylvia Kaurrany, disusul  oleh Nugroho Susanto dengan pembacaan doa serta pengheningan cipta terhadap 17 orang pejabat BUN yang telah mendahului para BUNers. Di antara acara-acara yang disajikan selanjutnya oleh panitya, tampaknya sharing dari LT sangat menarik untuk dipaparkan kembali.Â
LT yang menderita kanker prostat sejak 13 tahun yang lalu, masih terus berjuang untuk melepaskan diri dari belitan kanker tersebut. Kanker prostat ini  baru disadari sudah demikian akut setelah berobat ke Jerman. Padahal, pada saat berobat di Singapura dan RSPAD Jakarta, kanker tersebut masih dianggap ringan, bahkan, cenderung menurun.
Berkat dorongan serta perhatian yang luar biasa dari Mohammad (Bob) Hasan (mantan Komisaris UtamaBUN) kemudian LT dibawa dan dirujuk ke BUMRUNGRAD INTERNATIONAL HOSPITAL di Bangkok, Thailand.Â
Setelah dilakukan pemeriksaan paru-paru dan otak dengan teliti dalam waktu dua setengah jam, barulah dapat dipastikan bahwa LT ternyata menderita kanker prostat stadium 4 dengan tingkat keganasan 10 ! Keruan saja LT dan keluarga sangat terkejut mendapati diagnosa yang demikain mengerikan dan langsung menjalani chemotherapy. Berikutnya LT dengan segera menjalani chemo 18 kali, nuclear injection 4 kali serta radiasi 20 kali.
Ia sudah merasa berada di ujung jurang kematian. Namun, berkat iman yang teguh serta percaya bahwa Tuhan akan menolongnya, ia menjalani semuanya ini dengan tegar dan tabah. Ia juga mengungkapkan bahwa hospital di Thailand betul-betul telah memberikan hospitability yang sesungguhnya, murni dan tanpa basa-basi.
Apabila tidak ada aral melintang ada kemungkinan LT akan diperkenankan kembali ke Jakarta pada tanggal 3 Agustus 2021 apabila hasil pemeriksaan PETScan nya baik dan positif. Namun, setelah melakukan konsultasi dengan teman-teman di Jakarta,kebanyakan di antara mereka menyarankan agar jangan dulu kembali ke Jakarta, sebab pandemi Covid-19 semakin mengganas, bahkan, saat ini Indonesia telah menjadi nomor satu untuk Asia.
Acara-acara selanjutnya berupa nyanyi bersama, Tebak Wajah dan Door Prize yang merupakan acara kebersamaan para BUNers yang melepas rasa rindunya melalui acara-acara yang meriah dengan melibatkan banyak peserta. Hadiah-hadiah yang diberikan pun berasal dari  para BUNers sendiri yaitu kaos-kaos dan album dari Whisnoe Junaidy, mantan Kepala Cabang BUN Pontianak, oleh-oleh khas Sematrang dari Ester, mantan Kepala Cabang Semarang dan kerajinan tangan yang dibuat oleh Liestiana, mantan Kepala Cabang Warung BUncit, Jakarta.