Patut disayangkan juga, jalanan di kota Merak sendiri ternyata gelap, lampu jalannya sedikit, padahal sebagai kota pelabuhan besar, penerangan jalan sangat penting demi keamanan dan kenyamanan para penumpang yang baru keluar dari ferry.Â
Kami tiba kembali di rumah, home sweet home, pada pukul 22.30. Akhirnya perjalanan kami mengelilingi dan menjelajah pulau Sumatera telah berakhir disini.
Jarak yang telah ditempuh oleh sebuah Mercedes-Benz type 300E tahun 1989 (modifikasi) No.Pol.124 PD selama 17 hari sesuai dengan angka speedometer-nya adalah 5.676,2 km dengan rincian : Jakarta-Banda Aceh 2864,3 km plus Banda Aceh-Jakarta 2.811,9 km.
Jumlah bahan bakar Pertalite yang dilahapnya adalah 773,9 liter.
Panjang jalan yang Ari sendiri tempuh seluruhnya adalah 5.820,2 km, yaitu 5.676,2 km + 114 km  (derek Tungkal Jaya-Palembang)
Panjang jalan yang saya dan isteri tempuh adalah 5.220,2 km yaitu 5.820,2 km = 600 km (estimasi jarak Jakarta-Palembang karena naik pesawat)
Dan tentu saja keterampilan, kehandalan serta ketangguhan Ari dan" official partner"Â nya , Mercy B-124 PD, patut diacungi jempol.
Diatas segalanya, adalah perlindungan serta berkat Tuhan Yang Maha Besar yang selalu menyertai kami selama perjalanan 17 hari ini sehingga kami dapat tiba kembali dengan selamat di Jakarta.
Sebagai informasi tambahan, yang menjadi navigator dadakan adalah seorang nenek yang sudah berusia 73 tahun yang mendampingi sang pilot selama perjalanan yang berat ini.
Sebuah petualangan paling istimewa yang tidak bisa kami lupakan dan tidak mungkin dialami oleh orang lain, kecuali oleh kami bertiga.
Demikianlah akhir perjalanan kami menjelajah pulau Sumatera selama 17 hari. Dalam perjalanan yang penuh suka duka ini ada hal yang sangat menyentuh hati saya, yaitu alangkah indahnya Indonesia kita..... Alangkah berbahagianya kita memiliki tanah air Indonesia ..... Alangkah indahnya untaian mutiara hati penduduk yang menghuninya dengan toleransi yang tinggi ...... (Tamat)