Mohon tunggu...
Djohan Suryana
Djohan Suryana Mohon Tunggu... Administrasi - Pensiunan pegawai swasta

Hobby : membaca, menulis, nonton bioskop dan DVD, mengisi TTS dan Sudoku. Anggota Paguyuban FEUI Angkatan 1959

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kereta Cepat, Tiongkok Terjebak

6 Februari 2016   06:31 Diperbarui: 6 Februari 2016   07:36 745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

8 Perhitungan kasar pada periode tahun  2030 sampai tahun 2070. Konsorsium harus bayar angsuran per tahun Rp 1,4 triliun plus bunga yang dirata-ratakan menjadi Rp 0,8 triliun per tahun = Rp 2,2 triliun. Jumlah penumpang yang dibutuhkan untuk mencapai break-enen point adalah Rp 2.200 miliar : Rp 200 ribu = 1.100.000 orang per tahun atau 3.000 orang per hari.

Dengan demikian apabila setelah beroperasi ternyata jumlah penumpang tidak sesuai dengan yang diharapkan, maka konsorsium akan mengalami gagal bayar alias default sehingga kreditnya macet. Dan yang sudah pasti CDB akan kebakaran jenggot tanpa berdaya untuk memadamkannya. Sebab ia sudah terjebak oleh syatrat tidak ada garansi dari pemerintah Indonesia untuk menan'ggung utang konsorsium, padahal proyek tersebut berada di Indonesia.Kecuali kalau pemerintah Tiongkok berbaik hati untuk menanggungnya sebagai "hibah" atau "diplomasi kereta cepat", atau demi "hubungan ho-peng". 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun