Mohon tunggu...
Djohan Suryana
Djohan Suryana Mohon Tunggu... Administrasi - Pensiunan pegawai swasta

Hobby : membaca, menulis, nonton bioskop dan DVD, mengisi TTS dan Sudoku. Anggota Paguyuban FEUI Angkatan 1959

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi Mulai Otoriter?

13 Januari 2015   12:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:15 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Baru 3 (tiga) bulan Joko Widodo (Jokowi) menjadi presiden. Harapan besar untuk mensejahterakan rakyat bertumpu padanya. Dalam pembentukan kabinetnya, ia melakukan konsultasi kepada KPK supaya menteri-menterinya relatif bersih dari virus korupsi. Setidaknya, secara psikologis mereka sudah diingatkan sejak awal bahwa mereka adalah orang-orang pilihan yang belum melakukan korupsi selama ini. Soal nanti, kalau mereka ternyata juga melakukannya, ya, tidak perlu menyalahkan Jokowi.

Tetapi, dalam penggantian jabatan Kapolri, Jokowi tidak melakukan konsultasi kepada KPK. Jokowi menegaskan hak prerogatifnya. Ia menyatakan lebih baik mengangkat orang yang dekat daripada yang jauh. Calon Kapolri yang diajukan kepada DPR adalah calon tunggal yaitu Komisaris Jendral (Komjen) Budi Gunawan. Konon calon ini direkomendasikan oleh PDI-P. Mungkan karena pernah menjadi ajudan Megawati pada saat menjadi presiden pada beberapa tahun yang lalu. Dan Jokowi mungkin juga enggan membantah kemauan Megawati karena ia adalah kader PDI-P.

Secara kasat mata tampaklah bahwa seakan-akan ada rekayasa. Seakan-akan bidang hukum dikuasai oleh PDI-P. Menteri Koordinasi Politik, Hukum dan Keamanan dari PDI-P, Menteri Hukum dan HAM dari PDI-P, kemudian  Kapolri adalah juga  "orang dekat" PDI-P dan Jaksa Agung dari Nasdem, yang juga "konco" PDI-P. Dan kelak Ketua Mahkamah Agung (MA) mungkin juga akan diisi oleh "orang" PDI-P ?

Kalau mereka semua adalah para pejabat yang profesional serta penuh dengan integritas, mungkin tidak ada masalah. Namun ketika berhadapan dengan kasus pidana, korupsi, misalnya, yang dilakukan oleh kader PDI-P yang menjadi menteri atau anggota DPR, ada kemungkinan integritas mereka akan lumer. Apalagi presidennya juga adalah kader PDI-P. Semoga saja kecenderungan negatif ini tidak terjadi. Semoga saja Jokowi tidak mabuk kekuasaan. Semoga saja secara tidak menjadi otoriter

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun