Halo selamat malam para pembaca kompasiana, tidak terasa hari semakin malam, di mana saya memutuskan untuk bergabung di kompasiana untuk membagikan sedikit dari tulisan saya mengenai biografi dan cerita saya sebagai seorang ayah dengan dua orang anak, bobby dan ridwan.
Saya lahir di kampung akuarium, itulah sebutannya untuk daerah di jakarta, yang kemarin sempat getir diributkan di media, dulu saya banyak menjadi sorotan karena saya sajalah yang etnis cina pada saat itu, di mana mayoritas di sana beragama muslim dan non chinese, saya adalah bagian dari keluarga minoritas di sana. Di sana, tidak ada perbedaan perlakuan, mereka sangat ramah kala itu, lalu saya memulai kisah saya sebagai seorang calon penulis kecil dengan beberapa bakat yang tidak biasa saya warisi pada saat itu
Dia adalah seorang pedagang bahan sembako di warung kecil kami kala itu, sebagai kepala rumah tangga yang sangat menyayangi istri dan anaknya, dia tak pernah mengenal lelah, ibu saya dulu bekerja sebagai penjual gorengan di pagi hari kala itu, warung kami cukup banyak memiliki langganan kala itu, tak pernah kudengar ayah mengeluh mengenai kondisi hidup kami yang serba berkecukupan kala itu, dimana ibu saya pun dengan setia mengikuti ayah saya kemanapun ia pergi, dan tetap menyayangi anaknya..
Namun semua berubah kala itu tahun 1987 saat saya berumur 7 tahun, dimana saya bertemu dengan seorang sosok laki laki, yang dimana laki laki itu mengubah keseluruhan hidup saya, dimana terjadi kasus saya dibawa pergi oleh orang itu, dimana ayah saya berjuang mati matian demi menyelamatkan saya, dan inilah saya sekarang, masih utuh sehat dan semangat, dan saya kini menjadi seorang penulis sejati..
Mari kita jelaskan detail tentang saya pada saat itu
Saya djohan darmady wirawan kecil pada saat itu, tidak punya tenaga untuk melawan orang dewasa, ketika itu, saya sedang berada di sekolah di depan tukang jualan martabak mini, ada sesosok pria datang menghampiri saya dan mengajak saya pergi, dengan dalih dia adalah suruhan orang tua saya, di mana pada saat itu, biasa memang orang tua saya menjemput saya setiap hari, dan pada saat itu juga, orang tua saya entah mengapa telat menjemput saya..
dengan iming iming sebuah permen, saya mengikuti saja permintaan pria itu, dan saat saya dibawa masuk ke sebuah mobil minivan hitam, ayah saya yang melihat saya dibawa oleh orang asing mengejar saya, lalu tiba2 saya ditarik paksa ke mobil, mulut saya ditutup, pintu dibanting dan mobil digas begitu kencang, dan ayah saya menggunakan motornya tancap gas mengejar saya..
Kejadiannya mirip dengan kejadian di film film kala itu, kejadiannya saya bersekolah di sebuah sekolah negri di daerah jakarta selatan kala itu,Â
ceritanya bersambung di artikel saya berikutnya, dan jika anda penasaran anda bisa membaca lanjutan tentang kisah saya di facebook saya