Mohon tunggu...
Djiwenk
Djiwenk Mohon Tunggu... Administrasi - Tersesat di gurun

IG : bh_duy

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Al-Ain Kota Hijau di Negeri Gurun

17 September 2015   09:07 Diperbarui: 17 September 2015   09:43 1092
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="jalanan di kota Al Ain dok.djiwenk"][/caption]

Al Ain adalah kota hijau di UAE (Uni Arab Emirate) yang juga mempunyai julukan " The Garden City of The Gulf". Al Ain merupakan kota terbesar kedua di Emirate Abu Dhabi dan kota terbesar keempat di Uni Emirate Arab.

Berjarak hanya sekitar 140 km dari Abudhabi dan 100 km dari Dubai. Al Ain berbatasan langsung dengan Oman jangan heran walaupun anda masih di Al Ain nanti anda akan mendapat SMS dari provider Oman yang berbunyi welcome to Oman.

UAE termasuk negara yang mempunyai public transportasi yang baik untuk wilayah teluk, perjalanan saya ke kota Kelahiran Seikh Zayed bin Sultan Al Nahyan sang founding fathernya Uni Arab Emirate ini saya tempuh dengan bus dari Abu Dhabi Central Bus Station yang dekat dengan Al Wahda Mall. Perjalanan memakan waktu kurang lebih 2 jam dan waktu itu saya membayar AED 25 Sedangkan kalau bawa mobil sediri bisa ditempuh kurang lebih satu jam.

Di sepanjang jalan menuju Al Ain dari Abudhabi tidak seperti jalan-jalan dinegara arab gurun yang lain. Jalanan yang cukup panjang itu walaupun terkesan gersang masih ada pohon-pohonnya. Saya lihat pertanian dan peternakan gurun yang lebih maju dari negara-negara gurun tetangganya. Seikh Zayed dulunya memang terkenal sekali sebagai sosok yang sangat concern terhadap penghijauan.

Jalanan di Al Ain sangat lengang untuk ukuran tempat GCC yang orang-orangnya lebih banyak mengunakan kendaraan pribadi, rumah-rumah besar milik penduduk lokal juga banyak saya temui berbeda dengan Dubai, Abudhabi Atau bahkan Sharjah yang sudah dipadati bangunan-bangunan tinggi pencakar langit.

Tidak seperti halnya Dubai dan Abudhabi yang dipenuhi orang-orang asing dari berbagai negara, di Al Ain masih begitu banyak Emirati yang tinggal disana.

Al Ain sendiri dalam bahasa arabnya artinya musim semi, di Al Ain terkenal dengan falajnya atau sistem irigasi digurun yang beberapa telah berumur ribuan tahun yang lalu dan masih ada yang digunakan hingga saat ini.

Banyak sekali pohon kurma ditempat ini, bahkan katanya 20 persen dari seluruh pohon kurma didunia ada ditempat ini. Menyusuri Al Ain Oasis menemukan belantara ribuan pohon kurma diiringi gemercik air yang mengalir dari falaj.

Saya tiba-tiba jadi jatuh hati pada kota ini, bayangan saya tentang negri arab sebelum saya tinggal diarab saya temui disini. Padang pasir, unta dan pohon-pohon kurma.

[caption caption="suatu pagi di Al Ain dok.djiwenk"]

[/caption]

[caption caption="pohon-pohon kurma di Alain Oasis dok.djiwenk"]

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun