Tidak hanya itu saja. di kawasan-kawasan Industri seperti di Bekasi, Tanggeran, Karawang ataupun Purwkaarta misalnya sering mendengar kalau mereka-mereka yang mau bekerja sebagai buruh pabrik di situ saja dimintain uang sebuah ormas yang lebih tepatnya seperti kumpulan para preman agar bisa bekerja disalah satu perusahaan disitu jumlahnya bahkan sampai jutaan.
Banyak juga orang-orang pintar yang malas untuk kerja di Indonesia yang kerjanya menjadi calo-calo bagi mereka yang ingin bekerja, sehingga di indonesia itu banyak sekali agen-agen yang ngak jelas kerjanya baik untuk kerja dalam negri atau kerja diluar negri. Pengalaman saya ngurus surat di depnaker yang didekat terminal Kampung Rambutan itu dulu ampunn... isinya calo semua. Di indonesia itu sepertinya kalau urusan mau mudah selalu ada cara yaitu bayar calo sehingga banyak sekali kita temui calo-calo bergentayangan dimana-mana.
Padahal para penganguran itu ngak punya duit, pengen punya duit nyari kerja kok malah dimintain duit. biaya untuk membuat lamaran saja sudah berapa, pas foto, kirim pos, foto copy, prangko, kalau yang ngak punya komputer sendiri ya rental, sewa warnet, belum lagi ada yang mempersyaratkan SKCK,surat dokter,surat-surat lainnya belum lagi transportnya.
Ternyata masalah ini terjadi bukan hanya di sektor swasta saja termasuk yang mau menjadi Pegawai negri, Polisi bahkan mau menjadi tenaga honorer juga ada yang harus memberikan uang pelicin dan jumlahnya gila-gilaan sampai puluhan bahkan ratusan juta. Prihatin sekali dengan kondisi seperti ini yang sudah terjadi bertahun-tahun tanpa adanya penanganan dari pemerintah untuk menjerat sipelaku penipuan ini.
Riffa 16 Desember 2012