Mohon tunggu...
Djiwenk
Djiwenk Mohon Tunggu... Administrasi - Tersesat di gurun

IG : bh_duy

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ramadanku di Negri Arab

22 Agustus 2011   08:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:34 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_130828" align="aligncenter" width="432" caption="Suatu senja kala Mahgrib di Bahrain,  dok.Djiwenk"][/caption] Alangkah senangnya bisa melewati bulan ramadan berkumpul bersama keluarga dirumah.

Mungkin aku sudah lupa rasanya bagaimana, karena sudah terlalu lama tidak pernah berkumpul bersama keluarga diwaktu bula ramadan seperti ini. Berkumpul bersama dengan keluarga yang kita sayangi disaat ramadan dan dihari raya adalah sebuah kebahagiaan yang tidak akan pernah ternilai dan itu baru kita sadari ketika kita sudah jauh tidak bersama mereka.

Saat ini aku berada di negara arab yang mayoritas penduduknya muslim. Tapi bagiku ramadan di Indonesia lebih khusuk dan khas.  Aku selalu kangen dengan tabuh beduk di kampungku menjelang mahgrib, Suara tadarus yang di speaker dimalam hari, semua stasiun televisi yang serempak memuat tayangan ramadan,  belum lagi aneka makanan buka puasa yang sudah sangat lekat dengan lidahku, mulai dari kolak, asinan, es kelapa dan makanan makanan khas lain yang hanya ditemui saat ramadan berjajar di sepanjang jalan. Hemmm aku seneng berburu jajanan aneh dulu, heheheh maklum doyan jajan, kayak anak kecil.

Belum lagi nanti ketika menjelang lebaran huhhh heboh dengan mudiknya dimana-mana menjadi agenda khusus negara, aneka ria parsel lebaran antara ngarep dan perdebatannya, kue-kue untuk lebaran, makanan lebaran ohhh aku selalu home sick kalau mau lebaran gini...puasa sampai lebaran di Indonesia seru rasanya....

djiwenk & fren : buka bersama makan keroyokan rame-rame dok.djiwenk

Tapi di Bahrain sini, negrinya orang arab ini ngak terlalu beda mau ramadan atau tidak ngak terlalu beda. tidak ada tukang jajanan yang menjajakan makanannya kalau menjelang buka puasa, tidak ada parsel lebaran, tidak heboh dengan kue lebaran ohhhhh aku jadi kayak anak kecil kadang kalau kangen lebaran dirumah.

Kalau ramadan di Bahrain saat ramadan seperti ini jam kerjanya hanya 6 jam untuk yang beragama muslim ini menurut peraturan perudang-undangan yang berlaku disini. sedangkan yang non muslim tetap normal. untuk kantor-kantor atau perbankan tutupnya akan lebih cepat tapi untuk mall-mall disini sampai pagi jam 2 atau 3 an pagi juga masih ada yang buka. sedangkan pertokoan biasanya sebelum zuhur sudah tutup dan akan buka nanti malam setelah mahgrib biasanya. tapi sayang nya disini tidak mengenal THR tunjangan hari raya seperti di Indonesia (tuh kan untuk point ini aku yang suka sirik)

Puasa dimusim panas dengan suhu diatas 43 derajat setiap hari aduhh tak kubayangkan mereka-mereka yang bekerja di luar ruangan,  waktu puasa yang sedikit lebih lama kalau di bandingkan dengan musim dingin, tapi tentu tidak terlalu lama kalau dibandingkan dengan saudara-saudara yang dieropa tentunnya. dihari-hari pertama subuh yang sekaligus imsak disini pukul 3.30 dan mahgrib 6.25.

Bahrain adalah negri arab yang berpenduduk mayoritas muslim syiah, di saat puasa seperti ini yang biasanya menjadi perbedaan adalah ketika buka puasa, umumnya teman-teman saya yang muslim syiah akan berbuka puasa lebih telat 10-15 menit setelah azanberbeda dengan muslim sunni yang disunnahkan ketika mendengar azan langsung berbuka puasa, dan teman-teman saya itu tidak melaksanakan salat tarawih berjamaah seperti muslim sunni pada umumnya.

Aneka makanan arab di hidangkan di lantai beralaskan plastik dok.djiwenk

Bulan ramadan biasanya selalu saja bertepatan dengan musim kurma disini. kurma selalu menemani saat berbuka baik itu yang kurma segar ataupun kurma yang sudah difermentasi atau kering. selain itu syirup kurma biasanya digunakan untuk makanan tradisional arab namanya gemat yang selalu hadir disaat ramadan seperti ini. Gemat mirip seperti roti gorengnya indonesia ( ada juga orang jawa yang bilang galundeng) kemudian dicocol dengan syirup kurma ini.

vimto syirup from google

Selain itu kebiasaan ramadan disini adalah syirup Vimto yang selalu setia menemani ramadannya orang-orang arab. Syirup berasa anggur dan campur buah berry-berryan ini sepertinya menjadi andalan minuman disini untuk bulan puasa ada juga yang mencampurnya dengan safron, tapi saya kurang suka membuat syirup dicampur safron meskipun safron itu mahal dan katanya khasiatnya sangat baik.

Makanan utama orang arab biasanya makanan yang berlemak-lemak dan doyan banget dengan yang manis-manis, manisnya ngak karuan kadang manis banget.. Ada  Bukhori, kabsah, saloona, salad-salad, gemat, puding-pudingan, ada juga regag atau seperti crepes tawar yg dimakan dengan kari atau saloona, ada juga mie yang manis, dan masih banyak makanan aneh lain.

Kalau makan biasanya duduk bersama dilantai dengan mengelar plastik dan kemudian tanggan maju semua mengambil makanan langsung masuk kemulut tanpa aturan, kadang makan nasi terus kemudian makan kue-kue ngambil buah buahan dan nasi lagi ngak jelas-jelas mana yang harus dimakan dulu, semua tangan masuk mengaduk-aduk makanan yang masih jadi satu kadang geli kalau ngeliatnya. terus nanti kalau sisa pasti ngak bakal doyan orang makan karena sudah diaduk-aduk semua.

Harga kebutuhan disini relatif stabil meskipun ramadan datang tidak ada harga-harga yang melambung ataupun kelangkaan barang-barang yang begitu berarti.

Masih kembali kuteringat ramadan dimasa kecilku bersama keluarga di kampung dulu. Ya Allah semoga suatu hari aku bisa bersama keluarga disaat ramadan dan idul fitri.

Sebuah catatan yang ngak penting ketika kangen kampung.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun