Mohon tunggu...
Djiwenk
Djiwenk Mohon Tunggu... Administrasi - Tersesat di gurun

IG : bh_duy

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Salalah, Aku Akan Kembali Ketika Hujan Telah Tiba

5 Juni 2014   06:21 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:16 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_340346" align="aligncenter" width="538" caption="Pegunungan di Salalah ketika pepohonan mati dimusim dingin. dok.djiwenk"][/caption]

Muscat, 06 April 2104.

Langit sudah mulai memerah, matahari sudah tidak begitu panas sore itu.  hawa dingin musim dingin sudah berganti angin kencang yang siap-siap menghantarkan pergantian musim di negri teluk. April tahun ini musim dingin sudah berakhir.

Sore itu saya sedang kebingungan mencari bus menuju Salalah dari Muscat.  Setelah sehari sebelumnya saya di Sur (Sebuah daerah pesisir di Oman yang berjarak kuang lebih 3 jam dari Muscat) dan tidak menemukan bus yang menuju ke Salalah dari Sur dan akhirnya saya harus kembali ke Muscat untuk menuju Salalah. Menurut informasi yang saya dapatkan dari internet ada bus dari Oman national transport Company yang menuju ke Salalah setiap harinya sampai jam 6 sore. tapi petugasnya bilang kalau bus menuju ke Salalah Sudah penuh sore itu.

Petugasnya hanya diam, membiarkan saya kebingungan di loket situ. Meskipun pada akhirnya dia bilang kalau ada beberapa bus yang menuju ke Salalah dari perusahaan lain dan dia menyarankan untuk pergi ke Gulf  Transpot Company yang tidak begitu jauh dari situ. Tiket dari Muscat menuju Salalah OMR 7 Sedangkan kalau kita membeli langsung tiket pulang pergi dari situ harganya OMR 12. Bus meningalkan Muscat menuju ke Salalah jam 6 sore. Penumpang didalam bus waktu itu kebanyakan orang-orang India, Pakistan, Bangladesh dan beberapa orang Oman.

Sepanjang perjalanan orang Pakistan disamping saya selalu berusaha mengajak ngobrol dengan bahasa urdu yang saya tidak tau itu apa maksudnya. Saya jadi semakin senewen dibuatnya ketika dia tidak berhenti-berhenti tanya ini itu yang saya tidak tau itu apa maksudnya.

Penumpang dibelakang saya tubuhnya begitu subur 'gendut' kursi sandaran dibangku saya tidak pernah ia izinkan untuk sedikitpun sedikit saya geser kebelakang, harus tegak lurus. sekalinya saya geser sedikit kebelakang, akan didorongnya kembali tegak lurus.  Sementara penumpang didepan saya kursinya selalu mentok dia geser kebelakang sandarannya. Saya seperti sesak napas dengan posisi seperti ini. Sementara si orang Pakistan yang selalu sibuk mengajak saya ngobrol ini itu saya minta dia pindah kursi dengan saya. tidak menyangka dengan rela hati dia bilang "oke... oke... no problem".

Film India yang di bintangi Amitha Bachan diputar sepanjang perjalanan malam itu. Orang pakistan disamping saya akhirnya anteng 'tenang' menikmati film tua yang diputar tanpa translete itu. Sementara saya tidur sepanjang perjalanan setelah sekali berhenti di Nizwa.

***

[caption id="attachment_340347" align="aligncenter" width="576" caption="Pusat Kota Salalah dok.djiwenk"]

14018973311082007399
14018973311082007399
[/caption]

[caption id="attachment_340348" align="aligncenter" width="490" caption="Salalah di musim Hujan dok. Zaid"]

1401897549503935502
1401897549503935502
[/caption]

Setelah 12 jam didalam perjalanan dengan bus dengan ditemani film tua India, akhirnya sampailah juga saya di tempat yang saya tuju. Salalah seperti mempertemukan saya pada kampung halaman saya di Lampung yang mempunyai banyak pohon kelapa dan pohon pisang, jauh dari kesan negri gurun yang susah ditumbuhi pepohonan hijau seperti itu.

Salalah adalah kota terbesar kedua setelah Muscat di Oman. yang juga tempat kelahiran dari Sultan Qaboos pemimpin negara Oman saat ini. dulunya adalah ibukota dari negara Oman juga sebelum berpindah ke Muscat pada tahun 1970.

Tempat ini adalah tempat paling hijau di wilayah teluk. akan lebih mengheranka lagi adalah ketika wilayah-wilayah di teluk arab sini disengat dengan musim panasnya yang bisa mencapai 50 derjat celcius. hujan akan turun di Salalah atau biasanya musim ini disebut musim Khareef di Salalah. Saat itulah Salalah akan menjadi primadona tujuan wisatawan dimusim panas bagi orang-orang di wilayah teluk. yang biasanya berlangsung dari bulan Juni sampai September. Gunung-gunung diSalalah akan menghijau dan semakin cantik. Hotel-hotel dan penginapan akan semakin mahal tarifnya dari hari-hari biasa.

[caption id="attachment_340349" align="aligncenter" width="576" caption="Mushagil beach Salalah dok.djiwenk"]

14018976311768930251
14018976311768930251
[/caption]

[caption id="attachment_340350" align="aligncenter" width="576" caption="Kota Salalah dimalam hari dari area dekat pemakaman nabi Ayub dok.djiwenk"]

1401897712126834225
1401897712126834225
[/caption]

[caption id="attachment_340355" align="aligncenter" width="576" caption="Jalanan di Salalah dok.djiwenk"]

14018981621295445847
14018981621295445847
[/caption]

Dimasa lalau, tempat ini juga sangat bersejarah,  banyak nabi yang pernah tinggal di tempat ini. dari Nabi Ayub, Nabi Saleh dan juga nabi Imran ayah dari bunda Maryam ( ibu dari nabi Isa).  tempat ini juga terkenal sebagai jalur perdagangan frankincese ( wewangian) dimasa lalau. Selain itu banyak juga tempat-tempat indah yang bisa kita kunjungi di Salalah.

Saya sangat beruntung bertemu dengan orang lokal yang bisa menemani saya mengunjungi tempat-tempat menarik di Salalah. Dari mulai Mughsail beach, Pantai berpasir dan juga mempunyai deburan ombak yang sangat besar seperti pantai-pantai laut selatan, sesekali ada air mancur alami yang menyembur dari bebatuan yang berlubang di pantai ini. air menyembur karena dorongan ombak yang begitu besar dari air laut dibawahnya. Gunung-gunung dengan jalan-jalan yang berliku-liku, pemandangan akan terlihat begitu indah ketika kita berada diatas.

Sepengalaman saya mengunjungi Oman, orang-orang Oman cukup baik,  ramah dan sangat membantu. Mereka umumnya muslim. Kalau di daerah Muscat kebanyakan muslim Ibadi di Salalah kebanyakan muslim sunni. sementara orang asing yang tinggal ditempat ini kebanyakan orang-orang dari negara asia selatan Seperti India, Pakistan dan Bangladesh.

Doa kecil dalam hati saya ketika meninggalkan Salalah sore itu adalah, Saya ingin kembali Mengunjungi Salalah di musim hujan suatu hari nanti.

[caption id="attachment_340351" align="aligncenter" width="588" caption="Jalanan di dekat perbatasan Yaman dok.djiwenk"]

1401897818139733170
1401897818139733170
[/caption]

[caption id="attachment_340352" align="aligncenter" width="576" caption="Tenda-tenda penginapan dipinggir pantai di Salalah dok.djiwenk"]

14018979641762778016
14018979641762778016
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun