Â
Yakin Anda telah mengunjungi banyak wisata di Jogjakarta? Ataukah hanya pernah berwisata di Kota Jogjakarta saja?Â
Saya merekomendasikan Bukit Paralayang Watugupit sebagai tempat wisata melepas penat dari kesibukan aktivitas yang kita lakukan. Walaupun sekarang kita dianjurkan mengurangi aktivitas di luar rumah, apa salahnya jika kita mengobati  rasa rindu akan aktivitas yang menyenangkan seperti sediakala sebelum pandemi covid-19 menerpa. Tetapi tetap patuhi protokol kesehatan yang ada yang gaes.
Saya telah beberapa kali berwisata ke Bukit Paralayang Watugupit ini, namun tidak ada rasa bosan untuk berwisata ke sini. Karena tempat ini menyediakan suasana sunset yang sangat Istimewa menurut saya.Â
Namun kali ini merupakan perjalanan wisata yang berbeda dengan sebelumnya. Karena kali ini dalam masa pandemi covid -19 maka saya harus menaati protokol yang ada, seperti memakai masker, mencuci tangan sebelum dan setelah melakukan kegiatan serta menjaga jarak dengan orang lain.
Perjalanan ini dimulai pada pukul 16.00 dari rumah saya yang berada di daerah Kecamatan Pleret,. Selama perjalanan saya memilih jalan yang lengang untuk menghindari kepadatan yaitu melewati Jalan Kretek-Siluk yang berada di Bantul. Jalan ini telah direnovasi sehingga mempunyai kontur jalan yang halus dan juga lebar.Â
Setelah 35 menit tibalah di Pos TPR Pantai Parangtritis. Di sini kita harus membayar 10.000 per-orang sebelum masuk ke Kawasan Pantai Parangtritis. Tidak jauh dari Kawasan Pantai Parangtritis, tepatnya  hanya butuh 5 sampai 10 menit  telah sampai TPR Bukit Paralayang Watugupit, di sini kita hanya membayar 5.000 per-orang untuk biaya retribusi.
Akhirnya tiba juga di Bukit Paralayang Watugupit setelah kurang lebih 45 menit dari rumah atau tiba pukul 16.45. Bukit Paralayang ini terletak di Giricahyo, Purwosari, Gunung Kidul, namun banyak yang menganggap Bukit Paralayang ini masih di Kawasan Bantul.Â
Setelah memarkirkan kendaraan saya langsung menuju spot ikonik dari tempat ini yaitu dibagian tebing untuk take-off paralayang. Ternyata saat itu sudah banyak orang yang berdatangan namun hati saya seketika miris setelah mengamati pengunjung yang berdatangan. Karena kebanyakan wisatawan datang bersama pasangannya, akan tetapi hati saya dibuat lega karena cuacanya sedang bagus dan perkiraan saya sunset-nya pasti sangat istimewa.
Berbeda dengan kebanyakan pengunjung yang menikmati suasana sunset bersama pasangannya, saya mempunyai cara tersendiri untuk menikmati sunset di Bukit Paralayang Watugupit ini. Saya menikmatinya dengan mengabadikan sunset dengan cara memotretnya.
Selama saya mempersiapkan kamera dan alat untuk memotret landscape tidak sedikit tatapan pengunjung tertuju kepada saya. Mungkin merekan masih asing dengan cara saya memotret dengan menggunakan filter lensa yang bertumpuk-tumpuk.