"Dari Gambaran Umum dan Permasalahan yang sudah diselaraskan itu, si calon Kepala Daerah memberikan solusi-solusi. Misalnya, oh ternyata APBDnya lebih tergantung pada hibah daerah di atasnya atau pembagian dari pusat. Oh sebabnya varian sumber PAD masih sedikit. Maka si calon dapat membuat Visi Mandiri dengan Misi Peningkatan PAD," papar Ifan.
Selain itu, dalam menelaah gambaran umum dan permasalahan, si calon harus menggunakan bukan hanya data yang benar. Tapi juga harus menggunakan data yang akurat atau up to date.
"Misalnya, ASN Pemprov Banten itu malas masuk pagi. Jangan sampai datanya, saya sering ke dinas pagi-pagi, ASNnya belum masuk. Data yang dipakai, ya harus data absensi dari BKD. Dan harus up to date. Bilang begitu, tapi dasar datanya absensi tahun 2005. Ini akan berakibat solusi yang ditawarkan si calon ga tepat. Malah bisa jadi kontra produktif yang berujung pada tujuan solusi," ujar Ifan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H