Aneh juga, WAG yang  hidup hanya 8 jam, screenshotnya beredar di media. Berita menuliskan, ada jurnalis yang menjadi member WAG itu. Lalu siapa yang memasukan jurnalis itu? Dengan umur WAG 8 jam, tentu terduganya adalah Fathur sendiri. Tentu diduga Fathur akan beralasan sama, hanya pencet huruf K pada kontak. Apakah jurnalis itu namanya diawali huruf K?
Selain nama jurnalis itu berawal huruf K, jurnalis itu kenal dengan Nurcholis WH, Taqwim dan Indosat Fatur. Tapi tidak punya kontak Agus Tauchid, Babar dan Endarwati. Dan kenapa Taqwim, salah satu pejabat di Dindikbud Banten juga tidak terkena?
Setelah gagal diviralkan pada media pertama, bagaimana screenshot itu sampai ke Firman Hakim yang kemudian melaporkan 5 pejabat. Tidak termasuk Taqwim. Lalu bagaimana Wakil Gubernur langsung bereaksi tanpa menunggu keterangan terlebih dahulu pada bawahannya?
Akhirnya daku hanya bisa berburuk-sangka, ini bukan peristiwa alami. Ini terlihat jelas bagiku sebuah peristiwa yang diatur sedemikian rupa. Terlebih hanya tiga yang direkomendasikan ke K-ASN. Pembuat WAG itu sendiri, Fathur, Agus Tauchid dan Babar Soeharso.
Mataku melihat nama Agus Tauchid. Bukankah Kepala Dinas Pertanian Banten ini baru saja selamat dari perkara dugaan korupsi Jagung yang ditangani Polda Banten? Lalu sekarang dihajar perkara dugaan Timses Fadlin WH?
Jika saja Agus Tauchid lengser, maka terbuka lebar jabatan Plt Kadistan Provinsi Banten. Siapa yang tidak suka dengan rangkap jabatan? Rangkap jabatan berarti rangkap kekuasaan. Rangkap kewenangan mengatur anggaran. Ah... Reformasi Birokrasi.
#Togogisme
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI