Mohon tunggu...
Djibran Khairy
Djibran Khairy Mohon Tunggu... Peternak - Mahasiswa Uin Sunan Kalijaga

Muda berkelana Tua bercerita

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Teori Labelling di Kehidupan Sosial

8 Desember 2023   08:52 Diperbarui: 8 Desember 2023   08:57 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya adalah alumni dari SMA 1 Bantul yang merupakan salah satu sekolah favorit di Bantul dan tergolong sulit untuk masuk, karena persaingan nilainya yang ketat. Sebagai sekolah yang memiliki akreditasi A, sudah selayaknya memiliki murid yang disiplin, sopan, pintar, dan berprestasi. Namun berbeda dengan saya, saya dulu tergolong murid yang nakal. Saya terkenal di kalangan guru dan teman seangkatan sebagai troublemaker. Hal tersebut terjadi karena setiap terjadi kenakalan remaja di lingkup sekolah saya selalu terlibat. Kenakalan remaja tersebut seperti membolos, kabur saat istirahat dengan meloncat pagar, sering terlambat ketika masuk sekolah, membentuk geng, membuat keributan dengan sekolah lain, dan masih banyak lagi. Sehingga dengan perilaku tersebut saya menjadi sering bermasalah dengan guru dan orang tua. Tidak jarang juga saya diberi surat peringatan oleh guru BK.

Menurut saya  pengalaman diatas merupakan teori labelling karena dalam hal ini saya sebagai seorang murid yang tergolong nakal. Sehingga dilabeli dengan istilah troublemaker. Label itu diberikan oleh teman seangkatan kepada saya karena mereka menganggap saya merupakan murid yang sering membuat masalah dan bercitra buruk dihadapan guru. Namun dalam kenyataannya walaupun saya troublemaker, saya tetap menghormati dan patuh kepada semua guru dan orang yang lebih tua dari saya. Perbuatan yang saya lakukan bukan untuk mencari perhatian, akan tetapi, saya ingin menjadikan masa SMA sebagai pengalaman hidup yang dapat saya kenang dan dapat dijadikan pelajaran untuk masa nanti.

Saya mengenal teori labelling dari jurnal yang ditulis oleh Dadi Ahmadi dan Aliyah Nur'aini H berjudul " Teori Penjulukan ". Teori ini muncul sebagai akibat dari studi mengenai penyimpangan perilaku ( deviasi ) sekitar akhir tahun 50 an dan awal tahun 60an, dan sebagai bentuk penolakan terhadap teori konsesus atau structural fungsional yang memahami deviasi sebagai perilaku menyimpang yang dapat mengganggu norma sosial di masyarakat. Sedangkan menurut teori penjulukan, deviasi bukanlah cara berperilaku, melainkan "nama" yang diberikan kepada sesuatu, sebuah label atau penandaan. dalam jurnal tersebut Becker juga mengatakan, kelompok sosial memiliki pengaruh yang besar terhadap pemberian label kepada penyimpangan perilaku(devians). Bahkan proses penjulukan dapat merusak citra diri asli individu, lalu digantikan dengan citra diri baru yang diberikan oleh orang lain.

Howard S. Becker adalah sosiolog yang lahir di Chicago, Amerika Serikat pada tahun 1928 dan meninggal pada 16 Agustus 2023 di San Francisco, California. Ia merupakan sosiolog yang terkenal dengan studinya yang membahas mengenai pekerjaan, pendidikan, penyimpangan, dan seni. Becker belajar sosiologi di Universitas Chicago (1951) dan menghabiskan karirnya sebagian besar di Universitas Northwestern (1965-1991). Tokoh yang mempengaruhi pemikirannya yaitu Everett C. Hughes (yang merupakan mentor Becker), Georg Simmel dan Robert E. Park.  Becker juga berteman dengan Erving Goffman. Pada awal karyanya, ia meneliti musisi penari, pengguna ganja, dan mahasiswanya di universitas. Maka kemudian dia menciptakan teori pelabelan. Teori pelabelan awalnya digunakan dalam studi penyimpangan tetapi kemudian beradaptasi menjadi media dan pendidikan.

Referensi :

Ahmadi, Dadi, and Aliyah Nuraini. 2005. "Teori Penjulukan."

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun