Mohon tunggu...
Desy Hana Ross
Desy Hana Ross Mohon Tunggu... lainnya -

"Cinta merupakan kekuatan yang maha dahsyat untuk menjalani kehidupan dengan penuh gairah"\r\n\r\nwww.djhana.org\r\nwww.desyhanaross.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

[Cinta] Menurut Persepsi Laki-laki & Perempuan

27 April 2013   22:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:30 1050
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laki-laki : ketika ia mencintai seseorang kebanyakan laki-laki akan berkorban dan berpikir untuk mengurus perempuannya dengan baik. Lelaki cenderung mencari jalan damai dalam setiap masalah yang terjadi dalam hubungan percintaan merkipun lelaki cenderung sering bohong untuk membuat tenang perempuannya. Lelaki lebih ingin untuk memberi kenyamanan.
Perempuan : ketika ia mencintai seseorang ia akan menuntut banyak hal kepada lelakinya dengan persepsi bahwa ia harus di bahagiakan, dan jarang perempuan yang berkorban untuk lelakinya karena ia MERASA bahwa dirinya adalah makhluk yang harus di lindungi dan di dukung. Perempuan cenderung mencari masalah baru ketika cemburu dan menghadapi masalah karena kekhawatirannya yang berlebihan dan keinginannya untuk mendapatkan kenyamanan dari lelakinya. jarang perempuan yang bias memaksa perasaannya untuk mencintai lelaki dengan tidak menuntut kenyamanan. Perempuan lebih menuntut untuk mendapatkan kenyamanan.

Kesalahan dalam mencintai:
 saya yang hanya ingin di perhatikan dan di mengerti
 saya tidak memahami bahwa orang lain juga punya perasaan yang harus di jaga dan pikiran yang harus di buat damai.
 saya hanya memikirkan kesenangan dan keuntungan pribadi
 saya menuntut orang yang layak mencintai saya adalah orang yang punya motivasi tinggi, punya harapan pemikiran yang update dan luas, bias menjadi mesin yang dapat bekerja mencari uang untuk saya, dengan kata lain, lelaki yang layak saya cintai adalah yang dapat memenuhi kebutuhan saya dengan baik dan membuat pikiran saya tenang.
 saya menuntut banyak hal tapi saya tidak memberi hal yang seimbang kepada lelaki yang saya cintai.

Catatan:
 solusi untuk perempuan : paksalah untuk percaya kepada lelaki yang di cintai bahwa ia akan memberikanmu yang terbaik yang ia miliki, dan ia akan memperjuangkanmu di atas yang lainnya.
 jika lelaki dekat dengan banyak orang dan diskusi hingga lupa waktu, pada hakikatnya ia sedang mempertaruhkan dirinya untuk melindungi dirimu dan ia akan mengorbankan orang lain untuk tetap dapat memberikan yang terbaik untukmu.
 alihkan pikiran untuk tidak memikirkan cinta dan perasaan, tapi pikirkanlah melayani dan mencari solusi agar lelaki merasa tanang dan nyaman, sehingga ia akan selalu rindu pulang ke rumah dan rindu untuk bertemu denganmu setiap saat.
 creative lah dan mengerti prioritas, dan fokuskan diri untuk melakukan hal-hal yang mungkin dan bias di lakukan saat ini.
 lelaki tidak suka perempuan yang lebai dan terlalu mendramatisir perasaan. Yang diinginkan lelaki adalah perempuan yang bias di ajak komunikasi dengan baik, mengerti apa yang ia butuhkan, percaya pada lelakinya, dapat membuat ia merasa nyaman, dapat mendukung lelakinya dengan membuat suasana yang mencari solusi.
 perempuan harus mengerti batasan-batasan pergaulan, sensitive terhadap perasaan lelakinya,
 bekerja sama dengan sang lelaki
 memberi hal yang seimbang antara tuntutan dan perhatian

Bagaimana cara mencintai dengan baik???
Jawaban dalam pertanyaan tersebut sudah ada dalam cara pandang dan diri kita masing-masing ketika kita sudah MENYADARI sepenunhnya tentang kebutuhan diri kita dan keinginan lingkungan. Pada dasarnya kita akan menemukan solusi setiap masalah tidak hanya tentang percintaan adalah ketika kita CARE atau PEDULI terhadap lingkungan.
*cerita ini terinspirasi ketika ada teman[cewek] yang over cemburu ke pacarnya, tapi tidak sadar dengan apa yang ia lakukan.
:)
~~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun