.
.
.
duhai Sri duhai Wuk, jika malam melacurken dirinya pada pagi, bukan berarti kangmas sudah tak peduli
duhai Sri duhai Wuk, namun bila siang menjual dirinya pada sore, itulah yang sebener-benernya kenyataan dunia,
bahwa cinta yang terstruktur, sistematis, dan masif... oohh sungguh masih ada
.Dinding dapur, pukul lima lebih dua menit, kepul asap membumbung tinggi bak sang pelangi yang terkontaminasi. Semerbak harum-apeknya menyeruak kemana-mana, membangunkan mata-mata tidur yang masih ingin bermalas-malasan.
"Oh Sri.. Sri.."
"Kukuruyuk"
"Oh Sri.. Sri.."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!