"Lis..."
"Na..."
Bila saja senja belum usai menggelar perhelatannya, tentu akan merahlah rona wajahnya, sebab dua insan sedang berdiri, berpeluk mesra, menumpahkan gelora rindu yang tak terkira luasnya. Mungkin hanya butiran pasir pantai yang menghadang di depan mata yang mampu menyamai luasnya.
"Humph..."
Kini malamlah yang memalingkan muka, sebab ciuman mesra tengah disajikan di depan altarnya, tanpa dapat dibendung pun dihentikan barang sedetik saja.
"... Mengapa cintamu tak dapat kumiliki..." *
"Salahkahku bila kau yang ada di hatiku..."
"Brakk.." Lisa mendorong Mona hingga terduduk, ia menangis tersedu-sedu sambil memalingkan dirinya, menghadap hamparan laut.
"Mengapa kau mencintaiku Na?"
"Bukankah kau tak bisa kumiliki?"
"....................."