“Bunda!”
“Eh,” pelukan Dinda, Dea, Ida,dan beberapa sahabat kecil lainnya menyadarkan mimpi sedihku puluhantahun yang lalu sebelum..
“Bunda, bunda tidak usah sedih,bunda adalah yang terbaik, apalagi bunda sudah mau menyayangi kami..”
Aku menjadi pekerja kecil yangberanjak sukses seiring bertambahnya usia, hingga mampu mendirikan panti asuhan kecil diatas bekas lahan pelacuran kelas teri, tempat ibu melahirkanku dari seorang ayah yang entah siapa ku tak tahu!
***
.Waktu hujan turun rintik perlahan, bintang pun menepi, awan menebal... kutimang si buyung, belaian sayang*.... Mengalun merdu sebait lagu berbarengan dengan tawa renyah si kecil yang kuayun-ayun lembut di ayunan kayu berbalut kain bludru. Riang-rialah nak, masa depanmu adalah ceriaku, bahagiamu adalah harapanku...
*belaian sayang: Ruth Sahanaya
Jogja, 27 Juli 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H