“Ahh!”
“Suster-suster, tolong!”
.
.
Sulur-sulur di tanganku, menarilah dengan riang-ria,
Ajak serta sang pencerah raga,
ia yang berdiam di dalam tabung bersemu putih susu, yang tinggal di pucuk sang besi jenjang di samping ranjangku
Lihatlah,
aku telah bosan dan hendak meninggalkan si raga nestapa di ranjang besi penuh duka.
.
.
lebih indah sambil mendengarkan lagu dari video ini: https://youtu.be/92RlPCvgjvg?list=RDNDA3mF1NGOM
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!