"Hus, diem dulu, bentar lagi kamu pasti kinclong Teng!"
"Ha ha ha ha"
Emang mobil bisa kinclong kalo diusap-usap terus Hus? Ha ha ha ha Mirna masih menahan geli sambil memegang perutnya yang kembung tak terkira. Gede, buncit, namun isinya angin doang, gak ada lemaknya sama sekali. Boleh dibilang busung lapar karena sejak sore kemarin belum terisi pasukan nasi bungkus, eh nasi bungkus maksudnya. Pokoknya kenyang, kenyang angin!
"Hus!"
"Kau ngomong sama sapa to Mir?"
"Sama Kopi Hus, kopi impor ha ha ha ha"
"Pantes, kayak mau pingsan gitu!"
"Eh biar kayak mo pingsan tapi gue udah sejahtera Hus, nggak kayak elu!"
"Maksud loh?"
"Ha ha ha ha"
Mirna kembali terpingkal-pingkal melihat mulut Husen yang memonyong mirip TOA yang dibawa tukang demo bayaran yang banyak mangkal di telepisi negara sebelah, mati-matian bersatu melawan Stepen Cau ha ha ha ha...