Mohon tunggu...
djeng sri
djeng sri Mohon Tunggu... Foto/Videografer - penuliscerita dan freelancer menulis

suka fotografi dan fiksi ;)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[HUT RTC] Seulas Rindu dari Balik Pintu

3 Maret 2016   17:03 Diperbarui: 3 Maret 2016   17:08 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Itulah baris pembuka dari suatu puisi kehidupan , bab pertama dari suatu novel tentang manusia.

Itulah tali yang menghubungkan pengasingan masa lalu dengan kejayaan masa depan.

Ciuman pertama menyatukan keheningan perasaan-perasaan dengan nyanyiannyanyiannya.

Itulah satu kata yang diucapkan oleh sepasang bibir yang menyatukan hati sebagai singgasana, cinta sebagai raja, kesetiaan sebagai mahkota.

Itulah sentuhan lembut yang mengungkapkan bagaimana jari-jemari angin

mencumbui mulut bunga mawar, mempesonakan desah nafas kenikmatan

panjang dan rintihan manis nan lirih.

Itulah permulaan getaran-getaran yang memisahkan kekasih dari dunia ruang

dan mata dan membawa mereka kepada ilham dan impian-impian.

Ia memadukan taman bunga berbentuk bintang-bintang dengan bunga buah delima, menyatukan dua aroma untuk melahirkan jiwa ketiga.

Jika pandangan pertama adalah seperti benih yang ditaburkan para dewa di ladang hati manusia, maka ciuman pertama mengungkapkan bunga pertama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun