[caption caption="copyright by bowobagus'p"][/caption]
judul: kepada Yth. Ibu Desol (Good Bye Tamagoci)
Selamat pagi ibu, bagaimanakah keadaan ibu disitu? Masihkah suka dengan canda dan tawa lewat status dan komen dunia gemblong itu? Sungguh aku belum bisa mengerti bu, sungguh aku tak bohong.
Pernahkah kau baca surat dari om bb tentang Tamagoci? Iya bu, tamagoci! Coba liat di kakek google apa arti tamagoci, jangan pura-pura tak tahu ya bu, ingat usiamu tak jauh dari legenda tamagoci.
Sudahlah, aku mau berterus terang saja, bahwa aku bukan tamagoci, bukan mainanmu yang setiap saat dapat kau beri makan, lalu abaikan, lalu beri mainan, dan abaikan lagi. Aku ini manusia bu, tidak bisa kau piara bagai mainan binatang peliharaan lalu kau tinggal pergi untuk arisan, rapat, atau dolan bersama teman-teman. Pun juga saat kita berdekatan, tak lebih dari sejengkal jauhnya dari kursi rotan, kau sungguh asyik dengan dunia mayamu, tertawa-tertiwi seperti perawan yang sedang digoda pemuda ganteng dambaan hati!
Aku, aku, aku ini anakmu bu, yang butuh belaian sayang seperti si manis yang selalu kau sayang dan beri makan ikan sampai kenyang. Sadar ya bu, sadar, hemmhh...
Sudahlah, bila surat ini kau baca bu, itu artinya aku sudah jauh, jauh sekali dari rumah ibu. Aku mencari surga dunia bu, ia yang melimpahiku dengan kasih sayang dan perhatian, bukan hanya sekedar materi dan status pelukan sayang di facebook kesayangan.
Lup yu selalu bu,
dari anakmu,
Djeng Sri
Â
Â
NB : Ikuti Event Surat-menyurat di Sini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H