“Kau minta bayaran brapa Sri?”
“Emm...”
“Sebutkan saja tho Sri, gak usah malu-malu. Toh kalo aku puas aku pasti minta nambah lagi...”
“Emmmm..”
Suara itu lagi dan suara itu lagi yang datang ke alam maya Sri. Namun kali ini ia mengunci rapat-rapat mulutnya, menahan tawa yang menggelitiknya berkali-kali dengan kuatnya. Atas nama cinta kek! Atas nama cinta kek! Atas nama cinta uang
Ha ha ha ha ha
Tak tahan ia tertawa lagi, lebih keras dan kera lagi, seakan hendak meng-iya-kan tawaran sang kakek, yang notabene sedang kelimpungan karena rating websitenya down abis! Sebuah pena ia sapukan dengan genit ke atas kertas kosong. Coretan genitnya berujud angka-angka rupiah dan draft skenario topi hitam, untuk beliau.
“Jadi berapa Sri?”
“Emmm...”
“Ayoooo sebutken saja”
“Ini untuk satu akun saja, kalo ini untuk dua akun,” jawab Sri sambil menyodorkan kertas berisi coretan penawarannya. Sang kakek manggut-manggut, lalu berujar,