Mohon tunggu...
djeng sri
djeng sri Mohon Tunggu... Foto/Videografer - penuliscerita dan freelancer menulis

suka fotografi dan fiksi ;)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sebait senyum dibalik pintu

14 Agustus 2015   12:51 Diperbarui: 14 Agustus 2015   13:14 986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

***

 

“Inilah hari kebebasan!” teriakku dalam hati. Kukemasi barang-barang dan baju seragam dokter jiwa lalu menyampaikan pesan pada perawat Rumah Sakit Jiwa dan satpam, bahwa tugasku sebagai pengorek informasi si Parna telah selesai, case closed, tertuduh Parna bukanlah pelaku, melainkan saksi yang kebetulan menyaksikan peristiwa perkosaan dalam file kasus 101, dengan pernyataan bahwa adalah kebetulan bila si saksi adalah pengidap penyakit jiwa, alias gila.

+

(1) suara langkah kaki yang diseret

(2) suara pintu yang dibuka pelan

peneng=police id

bacot=mulut

(me)monyong=memajukan bibir

keren= (e dilafalkan seperti pada kata empat) kompor dari tanah dengan bahan bakar kayu bakar dan serbuk kayu

Mrican-Jogja, 14 Agustus 2015

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun