Mohon tunggu...
Aryo Djendra
Aryo Djendra Mohon Tunggu... Bankir - Karyawan Swasta

Aryo Djendra - YouTube channel

Selanjutnya

Tutup

Trip

Tamansari Jogja Situs Taman Wisata Tempat Healingnya Raja Jogja

22 Januari 2023   10:05 Diperbarui: 22 Januari 2023   21:45 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Jalan2 pagi sembari nge Vlog buat Chanel YouTube "Aryo Djendra"memilih suasana Jeron Beteng (dalam Benteng keraton Jogja), satu yang dituju ke pasar Ngasem, ini salah satu pasar legendaris satu2 nya pasar yang letaknya di dalam Benteng Keraton Jogja, cerita Pasar Ngasem dahulu lebih dikenal sebagai pasar burung penjualan hewan terutama unggas dan hewan langka dilindungi, sekarang setelah direnovasi menghilangkan sama sekali sebagai pasar burung, menjadi Pasar Tradisional dengan sayuran dan kuliner khas pasar rakyat pada umumnya ditambah fasilitas Plasa dengan panggung pertunjukan dan pendopo2 kecil untuk segala macam pameran seni dan ber latar belakang tembok besar unik Tamansari. 

Menjadikan pasar Ngasem sebagai pasar yang lain dengan pasar rakyat lainnya, karena tentu menjadi salah satu penopang obyek wisata Tamansari (Water Castle) satu dari banyak wisata favorit yang harus didatangi saat ke Jogja.

Menyusuri lapak2 sayur dan daging di dalam pasar Ngasem, berhenti sejenak di los kuliner seperti magnet menarik ingin mencicipi pecel mie lethek ditambah capjay Jawa, lima ribu rupiah cukup untuk mengganjal perut di awal jalan2 pagi sehat2 lagi. Melintas Plasa Ngasem yang berada dibelakang dengan panggung pertunjukan ala outdoor, adik2 SMP sedang latihan koreografi dance sepertinya untuk ikut lomba. 

Pagar tak berpintu langsung Kami (berdua sama istri) keluar pasar turun anak tangga masuk perkampungan bernama kampung Taman belakang pasar Ngasem berhimpitan dengan komplek Tamansari, perkampungan padat penduduk dengan gang2 sempit tertata asri dan rapi, ada beberapa rumah seperti basecamp guide dengan tulisan informasi dalam bahasa Inggris menunjukan penduduk di sekitar komplek Tamansari siap menyambut tamu asing/bule.

Sempat mampir sebentar ke salah satu informasi turis karena tertarik dengan peta lama komplek Tamansari, seorang guide yang masih menunggu wisatawan, meski Kami sudah beberapa kali ke Tamansari dan sedikit banyak tahu sejarah nya, tapi tetep saja tertarik mendengar kan cerita awal mula dan mitos2 di komplek Tamansari Jogja dari mas sang guide.

Tamansari Jogja didirikan oleh Raja pertama Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono I, sebagai tempat melepas relax Raja dan keluarga kerajaan, istilah sekarang healing. 

Dengan membangun sebuah Castle megah berwarna mahal dengan taman2 bunga dan kolam2 berukir hiasan ornamen keren untuk berenang, dan adanya danau buatan untuk mainan perahu menikmati pulau buatan dengan tumbuhan2 bunga yang wangi, diceritakan juga adanya jembatan gantung, lorong2 di bawah danau dan bangunan tinggi di lantai dua untuk melihat sunset dan sunrise. 

Komplek Tamansari sangat luas, saat ini danau buatan sudah hilang menjadi perkampungan padat bernama kampung Segoro, pulau buatan pun sudah tidak berbekas menjadi kampung Pulo kenanga dengan rumah2 padat penduduk. Untuk bangunan utama masih tegak berdiri dengan hiasan ornamen khas Jawa klasik dengan kolam air mancur yang indah dan lorong2 yang masih dirawat dan masih bisa dilalui, menjadikan Tamansari surganya model dan fotografer.

Kami masuk Wisata Tamansari melalui pasar Ngasem yang sebenarnya bukan pintu utamanya, sengaja melewati perkampungan disekitar Tamansari dengan gang2 kecil berlatar belakang tembok besar bangunan Tamansari memberikan kesan kagum. 

Sempat berhenti di situs sumur gemuling salah satu situs yang masih di dalam komplek Tamansari, sebuah tempat yang dipergunakan sebagai ruang untuk mushola dan "itikaf" nya Raja, terhubung dengan lorong2 membentuk jalan di komplek Tamansari. Setelah Kami sebentar masuk lorong ternyata mengantarkan ke pintu masuk utama Tamansari dengan parkiran luas dan warung makan yang berjejer, meski masih terlalu pagi untuk piknik, namun Tamansari sudah dipenuhi wisatawan baik dalam maupun dari luar negeri.

Mobil pengantar silih berganti men drop atau mencari parkiran kosong, tampak dari depan pintu utama Tamansari tinggi menjulang dengan ukiran ornamen Batara kala dan sulur2an berwarna kuning gading menambah kesan megah. Tamansari The Water Castle satu dari beberapa Pesanggrahan Raja milik keraton Jogja, yang bisa menjadi edukasi sejarah dan wisata menyenangkan, kekaguman akan arsitektur jaman dulu dan wibawanya seorang Raja. 

Ini vlog jalan2 kami di Tamansari kota Jogja 

https://www.youtube.com/watch?v=cJGbJNPjmmA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun