Mohon tunggu...
Simut
Simut Mohon Tunggu... Freelancer -

Drawing pencil, Illustrator, Designer

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pengagum Rahasia

29 Maret 2019   06:44 Diperbarui: 29 Maret 2019   06:49 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengagum

Aku tidak pernah letih terdiam,
Menjadi pengagummu dari belakang.
Mendung sedang berdiskusi
Gerimis yang jatuh sore ini
Adalah rintikan rindu yang menyapa kehadiranmu di bumi
Jadi, jangan berteduh

Sibuk

Disaat orang lain sibuk merapikan feed instagram,
Aku sibuk menata hati
agar tidak mudah tenggelam di tengah-tengah hiruk pikuk permainan seleksi alam.
Sendiri?
Ya.
Itu kata yang pas kepada diri yang sedang sibuk memantaskan diri
demi menghidupkan segudang mimpi yang mati suri karena jatuh hati.

Jangkrik
Malam ini
Kupeluk angin rindu yang berlalu,
Tersaji secangkir kopi seduhan pilu
Entah kenapa ada lengkung senyummu di sudut meja kerjaku.
Aih... jangkrik menertawakanku.

Tuhan Cemburu
Tersadarkan...
Sendirian atau berdampingan
Hidup sepatutnya penuh pengertian.
Jangan berlebihan menaruh perasaan pada insan
Nanti Tuhan mu cemburu.

Jepara, 29 Maret 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun