Beberapa waktu lalu, Selasa malam (12/11), seorang teman selama di Surabaya menelpon saya. Percakapan biasa antara 2 orang teman. Permasalahannya selalu saja sama... Kami selalu merasa kalau sekarang kami masih ada di Surabaya, dan bahasa yang lebih sering kami gunakan memang Suroboyoan.
Faktanya; sekarang kami tinggal dan bekerja di Balikpapan. Teman saya pendatang, saya lahir dan pernah besar di Balikpapan.
"Noe, ke BC yuk...", kata teman saya di ujung telpon.
BC maksudnya Balikpapan Plaza atau The Plaza, dulu namanya Balikpapan Central (BC), 2 huruf yang jauh lebih mudah untuk diingat dan diucapkan ketimbang nama-nama lain dari mall pertama di Balikpapan yang berdiri di awal tahun 1990-an.
"Aku mau cari kikir nde Carrefour buat mbentuk box speaker", lanjut teman saya.
Hening sejenak...
Sejak kapan di BC atau The Plaza Balikpapan ada Carrefour?!!!
"Eh... Sori, sori... Di Hypermart maksudku, hahahaha...", ralat teman saya sambil tertawa, menyadari kalau dia sedang tidak dirumahnya yang di Jalan Kranggan, tepat dibelakang Bubutan Golden Juntion Mall atau yang lebih akrab disebut BG Juntion, dengan Carrefour 2 lantai yang menjadi anchor tenant.
Mengingat saya kurang begitu suka untuk masuk dan belanja di Hypermart, saya menyarankan tempat lain...
"Waaah... Lek nggolek kikir yo jok nde Hypermart. Larang...", kata saya.
"Lah, terus piye? Ngendi sing murah?", tanya teman saya.
Jawaban saya sederhana saja... Langsung tepat ke sasaran.
"Mending ke AJBS".
Mendengar solusi saya, teman saya cuma bisa bilang;
"Dianc*k! Kon pikir iki nde Suroboyo ta?!".
Lalu saya diam sebentar untuk berpikir.
Hais... Ternyata kami memang sudah tidak di Surabaya.
_____
Balikpapan, 13 November 2013
http://djatmikoxv.wordpress.com/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H