Tapi, ada satu kesan tersendiri tentang kota saya ini, dimana semua datang terlambat dan menetap terlalu lama. Tahun 2000, ketika sebuah lagu menjadi hit di stasiun radio di pulau Jawa, lagu tersebut baru beberapa bulan kemudian dikenal di Balikpapan. Mungkin sekarang agak berbeda, mengingat akses ke media informasi tidak semahal dulu.
Pertengahan Maret lalu memang terjadi kepanikan luar biasa di Balikpapan, akan isu kenaikan harga BBM, diperparah dengan aksi penimbunan dan harga jual yang melambung. Ternyata tidak terjadi, ditunda setidaknya 3 bulan kedepan per 1 April 2012. Tapi, sepertinya kepanikan itu masih ada... para spekulan terkesan semakin gencar memborong stok Premium dan Solar dari SPBU, entah ditimbun atau dijual eceran. Entah, saya cuma bisa berpikir seperti itu saja...
Entahlah. Balikpapan cuma sebuah kota tempat penampungan minyak milik Pertamina, mungkin sama seperti Cepu. Atau mungkin kepanikan spekulan penimbun BBM memang berkelanjutan, entah.
(Balikpapan, 2 Mei 2012, malam yang panas)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H