Habis baca forum tetangga yg ribut masalah gelar pahlawan, jadi ide awal utk nulis ini, sebelum bobo, sesuai petunjuk Om Jay, dan kebetulan tadi habis minum wedang jahe
Kita mempunyai banyak pahlawan nasional. Â Semua pahlawan kita, yg saat ini sudah meninggal, mendapatkan gelar pahlawan nasional atas jasa2 yg telah disumbangkannya bagi negeri kita. Â Namun demikian pahlawan2 kita jg manusia yg (hampir) pasti mempunyai kekurangannya masing2.
Saya rasa, dan semoga perasaan saya tidak salah, gelar pahlawan adalah bentuk penghargaan atas jasa2 pendahulu kita, tentu dalam perannya masing2.
Pahlawan dalam benak saya adalah pendahulu kita yg dalam suatu/beberapa hal kita kagumi sumbangsihnya, kita percaya dedikasinya, kita yakini komitmennya, dan karenanya patut menjadi acuan, teladan dalam menjalani hidup, menyulam masa depan tanpa memasungnya, memenjarakannya dalam kerangka2 ideal yg kita tetapkan, mencerabutnya dari akar kodratnya sebagai manusia yg tak luput dari kekurangan dengan persyaratan mutlak kesucian ilahi yang saya percaya tidak ada yg bisa mencapainya secara utuh, hanya sebatas mendekatinya dan bergerak terus mendekatinya
Pahlawan adalah predikat, adalah sudut pandang menggunakan sensasi indrawi yg terbatas, dan karenanya tidak pernah utuh, sehingga kita tetapkan kriterianya, agar kita tetap mempunyai teladan, mempunyai acuan ideal sehingga bisa belajar selalu dari sejarah yg (saya percaya) niscaya tidak pernah ideal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H