Meskipun susah untuk menang dalam tur spanyol, Timnas u19 bukannya tidak mendapatkan apa-apa di spanyol. Anak asuh indra sjafrie sudah jelas mendapatkan pengalaman berharga sebagai modal menuju piala asia u19 oktober mendatang.
Indra sjafrie berkesempatan berdiskusi dengan tim pelatih dari atletico madrid B dan Valencia B. Dan hasilnya, skuad besutannya itu menuai tanggapan postiif dan masukan-masukan yang bisa di kembangkan untuk kemajuan timnas u19 ke depannya nanti.
Tanggapan dari Oscar Mena, sang arsitek atletico madrid B. Menyebutkan bahwa pola permainan evan dimas cs sangat bagus, dengan kombinasi passing yang baik juga duo lini tengah (Evan dimas dan Paulo) yang di nilainya sebagai otak permainan timnas u19.
Setelah laga kedua kontra Valencia B berakhir, Indra sjafrie juga mendapatkan tanggapan dan masukkan dari pelatih valencia B, Curro Torres. Curro memaparkan tentang bagaimana cara membangun dan mengelola sebuah tim sepakbola profesional yang memiliki identitas yang sama dari akademinya hingga ke jenjang tim seniornya. Hal itu mirip dengan apa yang telah di lakukan sepakbola spanyol selama ini.
Curro juga menyebutkan, bahwa timnas u19 dalam duel mengadapi anak asuhnya, sudah menunjukkan permainan yang baik dan memiliki identitas yang harus terus di terapkan hingga timnas u19 naik level ke timnas senior nanti.
Menurutnya lagi, penampilan timnas u19 adalah penampilan yang jauh lebih baik ketimbang tim sepakbola indonesia yang pernah di lihatnya, juga tanggapannya yang menyebutkan permainan timnas u19 sudah mendekati gaya bermain sepakbola spanyol. Yang menonjolkan passing-passing, ball posession dan pergerakan pemain.
Meski kedua pelatih asal spanyol tersebut telah memberikan saran agar timnas u19 harus terus menjaga identitas bermainnya hingga ke level senior Tapi bagaimana dengan sikap dan jawaban PSSI nantinya?? Apalagi, jika saja seandainya pada piala asia u19 nanti evan dimas cs gagal lolos ke 4 besar yang membuka peluang ke piala dunia u20 di new zealand.
Mana Mungkin PSSI mau mempertahankan dan menggunakan jasa pemain-pemain timnas u19 ke level berikutnya di timnas indonesia, yang notabene selama ini pemain-pemainnya tidak bisa terpisahkan satu sama lain. Belum lagi, jika pemain-pemain u19 masing-masing harus kembali berkarir di club asalnya, apa masih tetap akan sekompak sekarang ini?? Lalu apa gunanya kompetisi atau liga sepakbola di indonesia, jika timnas u19 ini terus di pertahankan untuk tetap bermain bagi timnas???
Sesuatu yang menarik untuk kita nantikan bagaimana tanggapan PSSI selanjutnya??Apa PSSI masih akan mengirim dan "menyekolahkan" timnas u19 untuk terus menimba ilmu di luar negeri dan membuat proyek seperti SAD lagi??? Ataukah PSSI akan menghancurkan pondasi kokoh timnas u19 yang telah di bangun sejak 2012 lalu???
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H